Efek buruk soda atau minuman manis berkarbonasi
Kalau Anda termasuk orang yang berpikir minum satu kaleng minuman manis berkarbonasi itu baik untuk kesehatan, coba pikirkan lagi. Mengetahui kemungkinan efek berbahaya minuman berkarbonasi dapat membantu kita mengambil pilihan yang tepat dan mengubah gaya hidup. Minuman berkarbonasi tidak mengandung nilai gizi selain gula dan kalori kosong yang pada akhirnya membahayakan tubuh kita.
Begini kata ahli
Minuman manis berkarbonasi digembar-gemborkan sebagai penambah energi instan berkat kandungan glukosanya yang merupakan bentuk energi paling sederhana, dan meningkatkan kadar glukosa darah. Karena menyebabkan perubahan kadar gula darah secara tiba-tiba, minuman ini sangat adiktif bagi otak dan memicu peningkatan insulin, yang kemudian akan mengurangi gula darah dan mengakibatkan kecanduan gula.
Mengakibatkan kerusakan gigi
Konsumsi soda berlebih dapat membahayakan gigi, sebab kandungan asamnya dapat merusak email gigi yang membuat gigi berlubang. Soda menimbulkan kerusakan gigi karena bakteri di mulut kita memakan gula yang ditinggalkan minuman tersebut. Proses itu menghasilkan bahan kimia yang memecah enamel, sehingga membahayakan bagian dalam gigi. Minuman berkarbonasi juga bisa membuat gigi kita kuning.
Mengurangi kekuatan tulang
Minum terlalu banyak soda dapat melemahkan tulang dengan memengaruhi kadar kalsium dalam tubuh kita. Kalsium berfungsi menjaga kesehatan tulang dan gigi kita. Minuman ringan mengandung asam fosfat yang tinggi, sehingga meningkatkan kadar fosfat dalam aliran darah. Asam ini menyerap kalsium dari tulang, yang mengakibatkan kepadatan tulang, osteoporosis, dan keretakan.
Dapat memicu kenaikan berat badan
Minuman berkarbonasi atau bersoda mengandung banyak gula ekstra yang menambah konsumsi kalori dan meningkatkan risiko obesitas. Obesitas merupakan faktor risiko utama terjadinya diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan osteoartritis. Fruktosa disebut-sebut memicu peningkatan lemak visceral atau lemak perut, jenis lemak berbahaya yang terkait dengan penyakit metabolisme.
Peningkatan risiko diabetes
Asupan gula yang tinggi meningkatkan risiko diabetes, dan soda tidak mengandung nilai gizi apa pun, selain gula. Itulah sebabnya konsumsi soda yang berlebihan berujung pada diabetes tipe 2. Sebuah studi terkini, yang meneliti konsumsi gula dan diabetes di 175 negara, menyimpulkan bahwa untuk setiap 150 kalori gula sehari, risiko diabetes tipe 2 meningkat sebesar 1,1%.
Bertambahnya risiko penyakit jantung
Obesitas dan diabetes tipe-2 adalah penanda penyakit kardiovaskular. Orang yang sering mengonsumsi soda memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung. Sebuah penelitian yang dilakukan selama 20 tahun pada 40.000 pria menemukan bahwa orang yang minum segelas minuman manis sehari berisiko 20% lebih tinggi mengalami atau meninggal akibat serangan jantung, dibandingkan orang yang jarang meminumnya.