Google Maps menjadi lebih mirip Penelusuran dengan fitur yang didukung AI
Google Maps menggabungkan berbagai fitur berbasis AI agar lebih mirip dengan Penelusuran. Tujuannya adalah agar pengguna bergantung pada Maps tidak hanya untuk petunjuk arah dan menemukan tempat tertentu, namun juga untuk menjelajahi area dan pengalaman baru melalui penelusuran yang ambigu. Chris Phillips, Wakil Presiden dan General Manager Geo di Google, menyatakan bahwa AI telah "meningkatkan cara kita memetakan" dan sangat penting dalam membantu pengguna dalam navigasi dan membuat pilihan penting.
Menganalisis miliaran foto yang diunggah pengguna untuk hasil pencarian yang lebih baik
Memanfaatkan AI, Google Maps dapat memeriksa miliaran gambar yang diunggah oleh pengguna untuk membantu mereka menemukan item atau tempat tertentu berdasarkan permintaan pencarian mereka. Miriam Daniel, pemimpin tim Google Maps, menyebutkan bahwa bidang pancaran saraf, sejenis AI generatif, digunakan untuk menyaring gambar dan menghasilkan pengalaman 360 derajat. Hal ini akan meningkatkan pengorganisasian hasil pencarian untuk pertanyaan umum, memberikan inspirasi kepada pengguna bila diperlukan.
Meningkatkan informasi dan ketersediaan stasiun pengisian kendaraan listrik
Untuk memberikan informasi yang lebih tepat tentang stasiun pengisian kendaraan listrik, Google Maps melakukan penyempurnaan. Penelitian menunjukkan bahwa hampir 25% pengisi daya tidak berfungsi pada saat tertentu. Google Maps sekarang akan menunjukkan kapan pengisi daya terakhir kali digunakan, sehingga pemilik kendaraan listrik dapat menentukan apakah mereka membuang-buang waktu dengan pengisi daya yang tidak berfungsi. Selain itu, platform ini akan menyertakan rincian lebih lanjut tentang pengisian daya kendaraan listrik, seperti kompatibilitas dan tarif pengisian daya, untuk membantu pengguna.
Tampilan dan lensa yang imersif di Maps untuk pengalaman menarik
Google meluncurkan Immersive View, yang menyajikan perspektif lokasi 3D kepada pengguna bersama dengan data bisnis lokal, pembaruan cuaca, dan informasi lalu lintas. Fitur tersebut saat ini sudah dapat diakses di 15 kota untuk pengguna Android dan iOS. Selain itu, Google mengganti nama fungsi augmented reality-nya "Penelusuran dengan Live View" menjadi "Lens in Maps", yang memungkinkan pengguna mengetuk Lens di bilah pencarian dan menggunakan kamera ponsel mereka sebagai alat AR untuk menemukan detail di sekitar.
Peningkatan navigasi dan risiko fitur membengkak
Google Maps menyempurnakan navigasinya dengan memperbarui warna, menambahkan struktur yang lebih realistis, dan menyempurnakan informasi jalur untuk pintu keluar jalan raya yang rumit. Peningkatan versi ini diluncurkan di 12 negara, termasuk AS, Prancis, Kanada, dan Jerman. Namun, seiring Google memasukkan lebih banyak teknologi ke dalam Maps, terdapat risiko kelebihan fitur, yang berpotensi menghalangi sebagian pengguna. Perusahaan ini bertaruh bahwa hasil pencarian yang menarik secara visual dan didukung AI akan membantunya mempertahankan keunggulan kompetitif dibandingkan pesaingnya seperti Apple Maps.