Sederet Karya Terbaik Auteur: Novel Yang Digemari Para Pembuat Film
Menjelajahi novel yang digemari para pembuat film terkenal memberikan gambaran sekilas tentang narasi yang memengaruhi penceritaan sinematik. Buku-buku ini, yang sering disebut-sebut sebagai pilihan terbaik secara personal, telah membentuk pemikiran kreatif di balik beberapa film yang paling berkesan. Daftar ini memberikan wawasan tentang preferensi sastra para sutradara dan penulis skenario terkenal, mengungkapkan bagaimana karya-karya ini dapat memengaruhi gaya visual dan naratif mereka.
'The Shining '
The Shining karya Stephen King tidak hanya menjadi bahan pokok dalam literatur horor tetapi juga menjadi inspirasi untuk adaptasi film ikonik garapan Stanley Kubrick. Novel ini menyelidiki teror psikologis yang dialami oleh sebuah keluarga yang terisolasi di sebuah hotel yang menyeramkan, tempat dimana kekuatan supernatural memangsa kewarasan mereka. Interpretasi Kubrick merupakan penghormatan sekaligus pandangan unik atas eksplorasi ketakutan King yang rumit.
'Rum punch'
Kekaguman Quentin Tarantino terhadap Rum Punch karya Elmore Leonard sudah bukan menjadi rahasia lagi. Novel fiksi kriminal ini, menampilkan dialog tajam dan karakter yang kuat, berpusat pada Jackie Burke, seorang pramugari yang terjebak dalam jaringan pencucian uang yang berbahaya. Bersama seorang petugas Bail Bondsman (penyedia jaminan), Max Cherry, dia menjalani skema berbahaya. Prosa khas Leonard tercermin dalam film Tarantinodengan judul "Jackie Brown" yang merupakan adaptasi dari buku tersebut.
'The Prestige'
Film The Prestige karya Christopher Nolan mengambil inspirasi dari novel karya Christopher Priest yang menyajikan kisah kelam dua penyihir yang bersaing di era Victoria. Obsesi mereka dalam menciptakan ilusi sempurna mendorong narasi yang penuh misteri dan penipuan. Pengisahan cerita yang rumit dan berlapis-lapis dalam buku ini dengan cerdik diterjemahkan ke dalam gaya sinematik nonlinier khas Nolan, sehingga meningkatkan suasana penuh teka-teki.
'Frankenstein'
Guillermo del Toro sering menyoroti kecintaannya pada fiksi gotik, dengan memilih Frankenstein karya Mary Shelley menjadi salah satu pilihan utamanya. Novel klasik ini mengeksplorasi tema penciptaan, kemanusiaan, dan keburukan melalui kisah tragis Victor Frankenstein dan makhluk malangnya. Film-film Del Toro sendiri selaras dengan pembedahan rumit Shelley tentang jiwa karakter dan ambiguitas moral.
'The Last Temptation of Christ'
Pengaruh besar dalam The Last Temptation of Christ garapan Martin Scorsese datang dari karya Nikos Kazantzakis. Novel ini menawarkan gambaran alternatif tentang Yesus Kristus, yang secara mendalam, memanusiakannya saat ia bergulat dengan rasa takut, keraguan, dan keengganan saat menghadapi jalan takdirnya. Adaptasi film Scorsese menangkap narasi kontroversial namun sangat humanistik, menantang penceritaan konvensional dan menyelidiki tema-tema teologis yang kompleks dengan rasa introspeksi yang tajam.