Mizuame: Rahasia Di Balik Manisan Jepang
Mizuame, atau yang dikenal sebagai "permen air" adalah manisan Jepang yang memiliki ciri bentuk cairan bening, kental, dan lengket. Zat manis ini digunakan dalam berbagai cara, memberikan hasil akhir yang mengilap pada wagashi, dikonsumsi seperti madu, dan bahkan dijadikan sebagai bahan utama dalam manisan. Karakteristik uniknya menjadikannya komponen penting dalam dunia manisan tradisional Jepang.
Bagaimana Mizume Dibuat
Ada dua pendekatan untuk mengubah pati menjadi gula. Metode tradisional melibatkan penggabungan beras ketan dengan malt, memungkinkan terjadinya proses enzimatik alami, menghasilkan sirup yang sebagian besar terdiri dari maltosa. Metode yang lebih umum menggunakan asam untuk memecah pati kentang atau pati ubi jalar untuk menghasilkan sirup glukosa. Namun, metode tradisional akan menghasilkan rasa yang lebih kaya.
Budaya Permen Di Jepang
Apresiasi orang Jepang terhadap manisan terlihat jelas dalam persiapannya yang cermat dan mengedepankan rasa dan estetika. Berbagai macam rasa Kit Kat menggambarkan hal ini. Catatan sejarah dari Periode Nara di Jepang (710-794) menyebutkan permen, mencerminkan konsumsinya 1.300 tahun yang lalu. Nihon Shoki (buku tertua kedua dalam sejarah Jepang) menyatakan bahwa Jepang sudah membuat permen 2.700 tahun yang lalu. Awalnya, Mizuame lebih terkenal, namun kemudian peran gula hitam memperkenalkan variasi dalam pembuatan manisan
Wagashi, Bagian Penting Dari Upacara Minum Teh Jepang
Wagashi, manisan tradisional Jepang, adalah manisan lembut yang terbuat dari bahan-bahan alami yang menampilkan tema musiman. Dibuat dengan presisi, semuanya mencerminkan warisan Jepang, memadukan cita rasa dan seni dalam beragam bentuk dan cita rasa. Dalam acara minum teh, Wagashi melengkapi rasa pahit teh, menciptakan keseimbangan rasa yang harmonis. Meskipun hanya sebagai opsional, ketidakhadiran Mizuame mengubah tekstur dan tampilan, memengaruhi rasa dan estetika suguhan lezat ini.
Aspek Nutrisi Mizuame
Mizuame, erat kaitannya dengan pola makan makrobiotik yang berakar pada agama Buddha, dianggap sebagai pilihan yang lebih sehat daripada gula. Makanan ini menawarkan sejumlah kecil zat besi, kalsium, fosfor, dan kalium. Meskipun merupakan sumber karbohidrat yang menyediakan energi, sifat gulanya memiliki risiko kesehatan, dan tidak memiliki manfaat signifikan selain perannya sebagai karbohidrat. Mizuame, selain Wagashi, juga menciptakan Amezaiku—suatu bentuk seni yang dapat dimakan yang melibatkan proses mewarnai dan memahat permen.