7 misi luar angkasa luar biasa teratas tahun 2023
Saat kita mengucapkan selamat tinggal pada 2023, mari luangkan waktu sejenak untuk mengagumi kisah luar angkasa paling menawan tahun ini. Dari misi yang menggembirakan ke Bulan dan Jupiter hingga gambar kosmos yang menakjubkan, tahun 2023 telah menjadi tahun pencapaian luar biasa dalam eksplorasi ruang angkasa. Salah satu misi inovatif tersebut adalah Chandrayaan-3 milik India, yang mencatatkan sejarah dengan menjadi yang pertama mendarat di dekat kutub selatan Bulan. Mari selami hal-hal penting dari petualangan luar angkasa yang mendebarkan tahun ini.
Chandrayaan-3 melibatkan pendaratan halus dan penjelajahan di permukaan Bulan
Misi Chandrayaan-3 mencatat beberapa tonggak penting, bersamaan dengan pendaratan bersejarah di bulan pada bulan Agustus. Misi tersebut mendeteksi unsur-unsur pendukung kehidupan di Bulan, menandai pengukuran komposisi unsur di wilayah tersebut untuk pertama kalinya. Terbaru, ISRO kembali melakukan manuver unik. Modul Propulsi berhasil dipindahkan dari orbit bulan ke orbit Bumi. Prestasi ini menunjukkan kemampuan untuk mengembalikan pesawat ruang angkasa dari Bulan, sehingga membuka jalan bagi misi pengembalian sampel dan berawak di masa depan.
Aditya-L1: observatorium surya berbasis ruang angkasa pertama di India
India berhasil meluncurkan observatorium surya berbasis ruang angkasa pertamanya, Aditya-L1 , pada bulan September. Misi tersebut saat ini sedang menuju orbit halo di sekitar titik Lagrange 1 (L1) sistem Matahari-Bumi, yang terletak sekitar 1,5 juta kilometer dari Bumi. Dari sudut pandang ini, pesawat ruang angkasa akan dapat melakukan pemantauan Matahari secara real-time dan pengaruhnya terhadap cuaca luar angkasa. Misi tersebut diperkirakan mencapai lokasi targetnya pada 7 Januari.
Starship: Roket paling kuat di dunia terbang dalam dua uji penerbangan
Sebelumnya pada April, SpaceX menjadi berita utama dengan upaya peluncuran pertama Starship, roket paling kuat di dunia. Sayangnya, roket tersebut meledak saat upaya tersebut dilakukan. Starship melakukan uji terbang keduanya pada bulan November. Meskipun penerbangan tersebut juga berakhir dengan ledakan, hal ini memberikan beberapa hasil positif seperti lepas landas yang mulus dan pemisahan tahapan yang sukses. Elon Musk membayangkan Starship pada akhirnya akan mengangkut manusia ke Mars. NASA mengandalkan Starship untuk misi bulan berawak Artemis 3, yang direncanakan pada 2025.
OSIRIS-REx: Misi pengembalian sampel asteroid pertama NASA
NASA mengembalikan sampel asteroid pertamanya melalui OSIRIS-REx. Sampel dikumpulkan dari asteroid dekat Bumi bernama Bennu, yang diperkirakan berusia 4,5 miliar tahun. NASA mengungkapkan bahwa spesimen tersebut mengandung air dan sejumlah besar karbon, menunjukkan bahwa asteroid seperti Bennu mungkin telah mengangkut unsur-unsur pendukung kehidupan ke Bumi. Selama dua tahun ke depan, para ilmuwan akan memeriksa sampel asteroid di ruang bersih khusus di Johnson Space Center, AS. Spesimen tersebut juga akan didistribusikan kepada peneliti di seluruh dunia.
Eksperimen komunikasi laser yang mungkin penting untuk misi masa depan
Pada bulan Oktober, NASA meluncurkan eksperimen inovatif untuk menguji komunikasi laser di luar angkasa, yang dapat mempercepat laju transmisi data dan bahkan dapat mendukung streaming video dari Mars. NASA baru-baru ini mencapai tonggak penting dengan melakukan demonstrasi komunikasi laser terjauh. Data tersebut dikirim dari jarak hampir 16 juta kilometer. Selama perjalanannya, eksperimen ini akan mendemonstrasikan transmisi data berkecepatan tinggi hingga 390 juta kilometer, yang berarti lebih dari dua kali jarak Bumi-Matahari.
Misi SLIM Jepang bertujuan untuk menunjukkan pendaratan di bulan yang tepat
Pada bulan September, Jepang mengirimkan Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) untuk mendemonstrasikan pendaratan halus yang akurat di Bulan. Setelah wahana tersebut mencapai orbit bulan, ia akan menunjukkan pendaratan di bulan yang "tepat", dengan akurasi yang lebih tinggi daripada yang dapat dicapai oleh misi sebelumnya. Dalam hal ini, SLIM bertujuan untuk mendarat dalam jarak 330 kaki dari lokasi target di Kawah Shioli. Jika SLIM berhasil, hal ini dapat mengarah pada misi eksplorasi ruang angkasa yang lebih ambisius di masa depan.
Misi JUICE akan menjelaskan Jupiter dan bulan-bulannya
Pada bulan April, Badan Antariksa Eropa (ESA) mengirimkan penyelidikan ke Jupiter untuk mengetahui apakah planet raksasa tersebut pernah layak huni. Dijuluki JUICE (Jupiter Icy Moons Explorer), misi ini akan menjelajahi bulan-bulan Jovian, yaitu Europa, Callisto, dan Ganymede, karena mereka diperkirakan menampung lautan cair di bawah kerak esnya. Namun, pesawat ruang angkasa tersebut memiliki perjalanan delapan tahun ke depan untuk mencapai Jupiter. Ia akan bergantung pada bantuan gravitasi yang melewati Venus, Mars, dan Bumi untuk memasuki orbit Jupiter pada tahun 2031.