Hal-hal yang tidak boleh diucapkan kepada anak
Apa ceritanya
Anak-anak belajar dari lingkungan lebih cepat dari yang kita kira.
Kalau Anda memergoki anak berbohong atau menggunakan kata-kata kasar, kemungkinan besar dia mempelajarinya dari seseorang yang sering berada di dekatnya.
Bagaimana kita memperlakukan, berbicara, dan berperilaku dengan anak-anak lebih penting daripada dugaan kita.
Bicaralah kepada anak-anak dengan lembut agar mereka merasa didukung dan disayangi.
#1
Tinggal di sini harus ikut kata orang tua
Banyak orang tua sering menggunakan kata-kata ini atau yang serupa ketika mendisiplinkan anak-anak mereka.
Mengatakan bahwa anak tinggal di rumah kita sehingga harus mengikuti apa yang kita katakan dapat membuat dia merasa tidak diinginkan dan menjadi beban di rumahnya sendiri, yang tentunya berdampak buruk.
Daripada ucapan kasar seperti itu, cobalah bersikap halus namun tegas saat mengingatkan anak agar disiplin di rumah.
#2
Anak laki-laki/perempuan pintar tidak begitu
Hal ini sangat sering terjadi, bahkan terkadang orang tua menggunakan ungkapan yang sama tanpa bermaksud merendahkan anaknya.
Apapun masalahnya, jangan menuduh anak-anak berperilaku tidak pantas.
Kalau ada masalah, diskusikan dengan anak secara terbuka, tanpa mengungkit soal usia dalam percakapan.
Buat anak merasa didengar dan dipahami dengan sungguh-sungguh berusaha memahami mengapa anak berperilaku demikian.
#3
Berhenti mengingatkan anak jasa kita sebagai orang tua
Memiliki anak adalah keputusan kita, dan kita sadar akan kewajiban menafkahi dan merawatnya.
Terus-menerus berbangga diri sebagai orang tua pada akhirnya dapat membuat anak merasa tidak disayangi dan tertekan.
Sebaliknya, beri tahu anak dengan halus bahwa kita melakukan sesuatu untuknya karena sayang lalu mintalah dia mendengarkan perkataan kita.
#4
Jangan menyuruh anak diam ketika menangis
Menyuruh anak-anak untuk berhenti menangis tidaklah membantu, malah membuat mereka takut mengekspresikan emosi di masa mendatang.
Membungkam perasaan mereka bukanlah cara yang tepat untuk berkomunikasi.
Coba tanyakan mengapa anak menangis, biarkan dia menceritakan masalahnya dengan kita, lalu coba berikan solusi.
Sikap ini akan membantu membangun kepercayaan dan memudahkan anak mendekati kita nantinya.
#5
Kamu mirip ibu/ayahmu
Pernyataan seperti ini dapat menimbulkan kebingungan dan membuat anak merasa bimbang.
Lebih jauh lagi, perkataan tersebut membuat anak merasa seolah-olah dia tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya karena begitulah sifat bawaan dari orang tua.
Alih-alih mengungkit sifat orang tua, beri tahu anak bahwa perbuatannya salah dan tidak Anda sukai.