Hinamatsuri: Hari anak perempuan dan festival boneka di Jepang
Hinamatsuri atau Festival Boneka Jepang adalah festival tradisional khusus di Jepang yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 3 Maret. Disebut juga Hari Anak Perempuan, festival ini merayakan pertumbuhan gadis-gadis muda, keberhasilan, kebahagiaan, dan kesehatan mereka. Festival unik ini identik dengan dekorasi khusus yang menggunakan boneka Hina dan bunga persik serta hidangan lezat seperti Chirashi-zushi dan Hina-arare. Baca terus untuk mengetahui selengkapnya!
Persiapan Hinamatsuri dimulai sejak pertengahan Februari
Hinamatsuri adalah satu dari lima festival musiman di Jepang berdasarkan kalender Tionghoa, yang semuanya disebut sekku. Menurut kalender Lunar, pohon persik mulai berbunga pada bulan Maret, dan karena itu pula acara ini dikenal sebagai Festival Persik atau momo no sekku dalam bahasa Jepang. Para keluarga pun mulai mendekor dengan boneka Hina pada pertengahan Februari dan menyimpannya setelah festival selesai.
Sejarah festival
Festival ini bermula hampir 1.000 tahun yang lalu pada periode Heian. Orang-orang biasa menyiapkan hidangan khusus untuk merayakan sekku di bulan Maret. Mereka sering membuat boneka kertas dan mengapungkannya di sungai yang mengalir untuk mengusir roh-roh jahat. Selama periode Edo, masyarakat Jepang mulai memajang boneka-boneka di atas meja yang lambat laun dikaitkan dengan kebaikan anak perempuan secara keseluruhan.
Arti penting boneka Hina
Boneka Hina kerap diwariskan turun-temurun dalam satu keluarga. Para keluarga mulai memajang boneka di stan bertingkat yang dilapisi kain merah beberapa minggu jelang festival. Boneka keramik pun diberi pakaian tradisional periode Heian. Boneka-boneka itu disimpan setelah festival karena jika tidak, konon bisa membahayakan rencana pernikahan anak gadis.
Boneka Hina diyakini melindungi anak-anak gadis
Boneka Hina dipercaya membuang kemalangan dan penyakit anak-anak gadis serta melindungi mereka. Boneka itu bisa laki-laki dan perempuan dan termasuk jenis boneka berbentuk atau boneka custom. Boneka-boneka tersebut bisa ditata di atas lima sampai tujuh stan bertingkat dengan alas karpet merah. Stan yang paling umum dan ikonik adalah stan berbentuk panggung yang dijuluki hinadan.
Cara orang-orang Jepang merayakan Hinamatsuri
Selama festival, Jepang menyelenggarakan berbagai pameran yang menampilkan kreasi boneka-boneka Hina apik dengan desain yang luar biasa unik. Rumah-rumah orang Jepang pun dihias sedemikian rupa dengan tangkai bunga persik dan boneka Hina yang diletakkan di meja-meja tinggi. Ada pesta yang diadakan untuk anak-anak disertai sejumlah makanan tradisional lezat seperti Hishi-mochi, Ushio-jiru, Chirashi-zushi, dan Shirozake. Minuman tradisional non-alkohol bernama amazake juga disajikan pada festival ini.