Rekomendasi sastra: Buku yang mirip dengan 'Middlemarch' karya George Eliot
Fiksi sastra klasik menawarkan jendela ke masa lalu, menyajikan kisah-kisah yang menyelidiki kompleksitas sifat manusia dan masyarakat. Narasi abadi ini tetap relevan, memberikan wawasan tentang isu-isu pribadi dan sosial yang masih relevan hingga saat ini. Bagi pembaca yang mengapresiasi kedalaman dan pengembangan karakter yang terdapat dalam Middlemarch karya George Eliot, berikut beberapa novel klasik yang mencerminkan kekayaan intelektual dan emosionalnya.
'Vanity Fair'
Vanity Fair karya William Makepeace Thackeray menawarkan gambaran satir tentang masyarakat Inggris di awal abad ke-19. Buku ini mengikuti Becky Sharp yang ambisius dalam pencariannya yang tiada henti melalui tingkatan sosial, mengungkap kesombongan dan kemunafikan zaman itu. Pengamatan tajam Thackeray terhadap perilaku manusia menjadikan karya ini sebagai pemeriksaan mendalam terhadap nilai-nilai moral dan upaya mengejar status sosial.
'The House of Mirth'
The House of Mirth karya Edith Wharton menawarkan pemeriksaan kritis terhadap elit New York pada awal abad ke-20. Narasinya mengikuti perjalanan tajam Lily Bart, membedah perbedaan kelas, mengejar kekayaan, dan dinamika gender yang kompleks. Kecerdasan Wharton yang tajam dan wawasan emosional yang mendalam memberikan narasi yang mencerminkan eksplorasi rinci George Eliot tentang konstruksi masyarakat dalam Middlemarch.
'The Age of Innocence'
The Age of Innocence karya Edith Wharton, berlatar periode transformatif dalam sejarah Amerika, mengikuti Newland Archer. Hidupnya berubah secara tak terduga ketika dia bertemu Countess Olenska, yang menentang perjodohannya. Novel ini menyelidiki konflik antara keinginan pribadi dan tekanan masyarakat, yang mencerminkan tema sentral pilihan pribadi dan kendala sosial yang ditemukan dalam Middlemarch.
Kedalaman psikologis dieksplorasi
Daniel Deronda, oleh George Eliot, mengkaji identitas Yahudi dan ide-ide awal Zionis, serta mengkritik norma-norma pernikahan di zaman Victoria. Narasi gandanya menyatukan penemuan diri dan takdir, menggemakan evolusi karakter dan pengawasan masyarakat dalam Middlemarch. Perjalanan protagonis dalam kedua novel mencerminkan analisis mendalam tentang pertumbuhan pribadi dan tantangan yang ditimbulkan oleh ekspektasi masyarakat, mirip dengan pengalaman Dorothea Brooke.
'Tess of the d'Urbervilles'
Tess of the d'Urbervilles karya Thomas Hardy meneliti sikap Inggris zaman Victoria terhadap seksualitas melalui peristiwa kehidupan yang menyedihkan dari tokoh protagonis, Tess Durbeyfield. Hardy menghadapi norma-norma sosial yang ketat pada masa itu dengan gambaran terus terang tentang perjuangan Tess. Narasinya merangkai sebuah kisah yang bermuatan emosional dan memprovokasi kontemplasi moral, memiliki kemiripan dengan kedalaman dan penyelidikan etis dari Middlemarch karya George Eliot.