Inilah mengapa jeans biru berbahaya bagi lingkungan
Jeans biru, pakaian penting yang tak lekang oleh waktu, membawa dampak lingkungan yang signifikan, sebagian besar disebabkan oleh proses produksi yang melibatkan pewarna indigo. Secara tradisional bersumber dari tumbuhan, pewarna indigo memberi warna ikonik pada jeans. Untuk memenuhi permintaan denim yang meningkat, nila sintetis kini tersebar luas, yang membutuhkan bahan kimia keras untuk mengikat serat pakaian. Namun, penemuan baru ini dapat memperkenalkan pendekatan berkelanjutan terhadap pewarnaan indigo.
Pendekatan alternatif
Di Denmark, para peneliti telah mengembangkan teknik pewarnaan yang ditingkatkan yang menghilangkan kebutuhan akan bahan kimia keras, dan memilih pendekatan berbasis enzim. Memanfaatkan indican, pendahulu nila yang ditemukan pada tanaman genus Indigofera menjadi dasar metode pewarnaan alternatif ini. Indican, yang menyebabkan daun tanaman indigo menjadi biru saat dihaluskan, dapat diubah menjadi indigo.
Metode berkelanjutan
Dalam mengeksplorasi metode tambahan yang berkelanjutan untuk pewarnaan indican, tim peneliti bereksperimen dengan memanfaatkan cahaya, mulai dari sinar matahari alami hingga bola lampu rumah tangga, untuk mewarnai denim. Temuan mereka menunjukkan bahwa meninggalkan kain dengan indican dan air di ambang jendela dapat mengubah indican menjadi indigo tanpa memerlukan enzim tambahan. Pendekatan inovatif ini menyoroti potensi pemanfaatan praktik pewarnaan ramah lingkungan.
Merusak ekosistem
Bahan kimia beracun dari pabrik juga berkontribusi terhadap pencemaran lingkungan. Proses pewarnaan untuk satu celana jeans memerlukan hampir 30 galon air, dan bahan kimia tambahan yang dicampur dengan air ini bersifat sangat basa dan korosif. Akibatnya, menampung air limbah menjadi tugas yang menantang. Seringkali, air yang terkontaminasi mengalir ke saluran air terdekat, merusak ekosistem lokal dan terkadang membuat sungai menjadi biru.
Pilihan yang layak
Metode pewarnaan baru mungkin layak secara logistik dan finansial bagi rata-rata produsen. Peralihan dari pewarnaan konvensional ke pewarnaan dengan indican memerlukan biaya sekitar tujuh sen lebih mahal untuk setiap celana jeans, sedangkan pewarnaan dengan lampu LED hanya memerlukan biaya sepersekian sen lebih banyak untuk setiap celana jeans. Jika perusahaan pakaian besar menerapkan praktik bertanggung jawab ini, dampak lingkungan dari celana jeans biru akan mengalami perbaikan yang signifikan.
Saatnya untuk menerapkan alternatif yang berkelanjutan
Setiap tahunnya, industri denim mengonsumsi sekitar 50.000 ton indigo sintetis dan lebih dari 84.000 ton natrium hidrosulfit sebagai zat pereduksi. Hal ini menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan bagi pekerja tekstil yang menghadapi potensi risiko toksisitas dan karsinogenisitas. Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini dan menerapkan alternatif yang berkelanjutan, industri denim dapat mengurangi dampak lingkungan sekaligus menjaga kesehatan pekerja yang terlibat dalam produksi denim.