Diet bebas gluten: Fakta atau mode? Menyingkap tren yang ada
Pernahkah Anda mendengar tentang tren diet terbaru yang telah menyebabkan kehebohan di antara orang-orang yang sadar akan kesehatan? Ini semua tentang menjadi bebas gluten! Banyak orang yang ikut-ikutan diet bebas gluten, karena mereka percaya bahwa dengan mengurangi gluten dari menu makanan, mereka akan menjadi lebih sehat. Tapi apakah tren diet ini benar-benar pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan pilihan lainnya? Mari kita telusuri dan temukan kebenaran di balik kehebohan bebas gluten.
Apa itu gluten?
Gluten, yang namanya diambil dari kata Latin yang berarti lem, adalah sekelompok protein yang ditemukan dalam gandum, barley, gandum hitam, dan spelt. Ketika dicampur dengan air, gluten memberikan tekstur lengket pada tepung. Kelengketan inilah yang membantu roti mengembang dan memberikan tekstur kenyal yang nikmat. Diet bebas gluten adalah rencana makan yang tidak menyertakan makanan yang mengandung gluten.
Untuk siapa diet ini?
Beberapa orang memiliki kondisi tertentu yang disebut penyakit celiac dan sensitivitas gluten nonceliac. Ketika mereka makan gluten, gluten memicu respons autoimun, merusak lapisan usus kecil dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kembung, sakit perut, dan diare. Jadi, orang-orang ini harus mengikuti diet bebas gluten untuk merasa lebih baik.
Penyakit celiac
Penyakit celiac adalah gangguan autoimun di mana tubuh secara keliru menyerang dirinya sendiri setelah terpapar gluten. Tubuh mengira gluten adalah ancaman asing yang berbahaya dan melancarkan serangan terhadapnya. Serangan ini juga merusak lapisan usus dan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan masalah pencernaan yang serius. Mengalami kelelahan, anemia, dan depresi juga merupakan beberapa gejala lain dari penyakit celiac.
Makanan apa saja yang mengandung gluten?
Menghilangkan gluten memang sulit karena gluten terdapat dalam banyak makanan sehari-hari. Sumber makanan utama gluten adalah gandum, sehingga penggemar diet bebas gluten umumnya menghindari produk berbasis gandum seperti dedak gandum, tepung terigu, durum, kamut, dan semolina. Selain itu, ada beberapa sumber gluten lain yang mereka hindari, termasuk barley, gandum hitam, triticale (hibrida gandum dan gandum hitam), malt, dan ragi bir.
Pro dan kontra dari diet bebas gluten
Diet bebas gluten memiliki pro dan kontra. Sisi positifnya, diet ini sangat penting bagi individu dengan penyakit celiac dan sensitivitas gluten nonceliac. Hal ini juga dapat meringankan beberapa orang yang memiliki masalah pencernaan. Namun, menjadi bebas gluten jika tidak perlu dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, pengeluaran makanan yang lebih tinggi, pilihan makanan yang terbatas, dan kesulitan untuk makan di luar. Hal ini juga dapat menimbulkan tantangan dalam memenuhi persyaratan diet.
Haruskah Anda menerapkan gaya hidup bebas gluten
Gaya hidup bebas gluten tidak cocok untuk semua orang. Penting untuk membuat pilihan berdasarkan informasi yang memadai daripada mengikuti tren secara membabi buta. Jika Anda menghadapi masalah setelah mengonsumsi makanan tertentu, berkonsultasilah dengan ahli kesehatan yang dapat mengidentifikasi pemicu yang sebenarnya dan membantu mengelola kondisi spesifik Anda. Namun jika Anda tetap ingin menerapkan diet bebas gluten, hal ini dapat berhasil selama Anda mengonsumsi makanan yang seimbang dan bervariasi.