Olimpiade Paris 2024, Bulu Tangkis: Menguraikan Perjalanan Sukses An Se-young
Pada hari Senin, 5 Agustus, An Se-young dari Korea Selatan keluar sebagai juara di cabang olahraga bulu tangkis tunggal putri. Pemain berusia 22 tahun ini memenangkan medali emas di Olimpiade Paris 2024 dengan mengalahkan pemain China, He Bingjiao, dalam dua gim langsung. Se-young memenangkan pertandingan dengan skor 21-13, 21-16. Yang menarik, ia mengenakan perban besar di kaki kanannya yang cedera saat Asian Games 2023. Kami menguraikan perjalanannya yang sukses di Paris.
Mengapa cerita ini penting?
Sejak bulu tangkis menjadi cabang olahraga Olimpiade pada tahun 1992, Korea Selatan bersama dengan China dan Indonesia setidaknya telah memenangkan satu medali di setiap Olimpiade (baik di nomor putra maupun putri). Se-young telah memberikan yang terbaik bagi negaranya dengan berjuang melewati masa-masa cederanya. Ia memuji pelatihnya yang telah membantunya melewati masa-masa sulit. Se-young yakin dapat membawa lebih banyak kemenangan bagi negaranya di masa depan, mengingat usianya yang masih muda.
Se-young membuat sejarah bagi Korea Selatan
Se-young menjadi pemain tunggal putri kedua yang berhasil meraih medali emas di Olimpiade. Bang Soo-hyun adalah pemain Korea terakhir yang berhasil meraihnya pada Olimpiade Atlanta 1996. Ia juga memenangkan medali perak di Olimpiade Barcelona 1992. Khususnya, Se-young dan Soo-hyun adalah satu-satunya peraih medali tunggal putri di cabang olahraga bulu tangkis untuk Korea Selatan dalam sejarah Olimpiade.
Se-young menjuarai grupnya dan langsung melaju ke babak perempat final
Se-young ditempatkan di Grup A dan ia memenangkan kedua pertandingannya. Ia mengalahkan pemain Bulgaria, Kaloyana Nalbantova 21-15, 21-11. Pada pertandingan berikutnya, ia menumbangkan pemain Prancis, Qi Xuefei 21-5, 21-7. Se-Young langsung melaju ke babak perempat final sebagai pemain unggulan teratas bersama dengan juara Olimpiade 2020, Chen Yufei dan Ratchanok Intanon dari Thailand, yang menempati posisi di atas unggulan ke-3, Tai Tzu-ying, di Grup E.
Se-young selanjutnya mengalahkan Yamaguchi dari Jepang dan Tunjun dari Indonesia
Di perempat final, Se-young bangkit dari ketertinggalan untuk mengalahkan pemain Jepang Akane Yamaguchi 15-21, 21-17, 21-8. Ini merupakan pertemuan ke-24 antara keduanya. Se-young memperbaiki catatan kemenangan-kekalahannya menjadi 11-13. Di babak semifinal, Se-young mengalahkan Gregoria Mariska Tunjun dari Indonesia 11-21, 21-13, 21-16. Se-young memperpanjang rekor kemenangan-kekalahannya menjadi 8-0 atas Tunjun, yang pada akhirnya menjadi peraih medali perunggu setelah cedera yang menimpa Carolina Marin.
Se-young memperpanjang catatan kemenangan-kekalahannya melawan Bingjiao menjadi 9-5
Seperti yang telah disebutkan di atas, Se-young berhadapan dengan Bingjiao di final. Khususnya, pemain yang terakhir ini sempat tertinggal dari Marin pemain Spanyol di semifinal. Namun, dengan cedera yang memaksa Marin mundur di tengah jalan, Bingjiao berhasil mencapai final. Se-young adalah kekuatan yang lebih unggul dalam pertandingan puncak. Ini merupakan pertemuan ke-14 antara kedua pasangan ini dalam Badminton World Federation (BWF) Tour. Se-young unggul 9-5.
Se-young memulai debutnya di Olimpiade di Tokyo
Se-young memulai debutnya di Olimpiade pada tahun 2021 (Olimpiade Tokyo 2020). Ia tampil dengan baik sebelum tersingkir di perempat final oleh Yufei dari Tiongkok, yang akhirnya meraih medali emas.