Iga Swiatek lolos ke final Ostrava Open 2022
Pertama kali bermain usai menjuarai US Open, petenis putri nomor satu dunia Iga Swiatek sukses mencapai final Ostrava Open 2022. Swiatek menundukkan Ekaterina Alexandrova 7-6, 2-6, 6-4 dalam tiga set. Sebelum kemenangan ini, Swiatek menyingkirkan Caty McNally 6-4, 6-4 di perempat final dan Ajla Tomljanovic (16 besar) yang mengundurkan diri di pertengahan laga (7-5, 2-2). Berikut informasi selengkapnya.
Swiatek menargetkan gelar ke-8 tahun 2022
Swiatek sudah meraih tujuh gelar pada tahun 2022, setelah sebelumnya mengamankan enam gelar berturut-turut dalam 37 pertandingan beruntun. Swiatek memulai rentetan dominasinya dengan menjuarai Qatar Open. Dia pun mengklaim gelar Indian Wells, kehilangan tiga set secara keseluruhan. Miami Open dan Stuttgart Open menyusul kemudian. Dia lalu mengamankan gelar Italian Open, French Open, dan US Open.
Rekor menang-kalah 60-7 pada 2022
Swiatek kini mencatatkan rekor menang-kalah 60-7 pada 2022. Di putaran pertama, ia melewati Ashleigh Barty asal Australia sehingga menorehkan kemenangan terbanyak dalam satu musim (57). Swiatek merupakan pemain pertama yang mencapai 60 kemenangan dalam satu tahun sejak Caroline Wozniacki menyelesaikan tahun 2017 dengan 60 kemenangan. Dalam hal rekor pertemuan versus Alexandrova, petenis Polandia ini membukukan catatan 1-1.
Final kedelapan musim ini
Swiatek sudah mengklaim kemenangan ke-10 berturut-turut dan bakal menghadapi Barbora Krejcikova di final pada Minggu. Swiatek lolos ke final kedelapan musim ini dan hingga kini belum terkalahkan di final. Sepanjang kariernya, Swiatek mempunyai perolehan 10-1 di final tunggal WTA Tour. Satu-satunya kekalahan Swiatek datang saat melawan Polona Hercog di Lugano tahun 2019.
Swiatek unggul 2-0 atas Krejcikova
Krejcikova mengalahkan juara bertahan Wimbledon Elena Rybakina 3-6, 7-6(4), 6-4. Untuk rekor pertemuan versus Swiatek, Krejcikova kalah dalam kedua pertemuan sebelumnya. Swiatek menang dua set langsung di lapangan keras Miami tahun lalu. Dia kemudian meraih kemenangan tiga set di tanah liat Roma dua bulan berselang.