Sekilas prestasi juara mayor tertua Rohan Bopanna
Rohan Bopanna mencatatkan sejarah usai meraih gelar ganda putra Australia Terbuka 2024 bersama rekannya Matthew Ebden. Ini merupakan gelar Grand Slam perdana bagi bintang tenis India itu di nomor ganda putra dan gelar mayor keduanya secara keseluruhan. Bopanna-Ebden mengalahkan pasangan Italia Simone Bolleli dan Andrea Vavasorri 7-6(0), 7-5 dalam perebutan gelar. Bopanna menjadi juara Grand Slam tertua.
Pemenang Grand Slam tertua di Era Terbuka
Pada usia 43 tahun, Bopanna kini menjadi pemenang Grand Slam tertua di Era Terbuka. Ini adalah gelar ganda putra perdananya dan gelar Slam kedua secara keseluruhan. Dia memenangkan Prancis Terbuka pada tahun 2017 di ganda campuran bersama Gabriela Dabrowski dari Kanada. Ia juga menjadi orang India ketiga yang memenangkan gelar Grand Slam di ganda putra setelah Leander Paes dan Mahesh Bhupathi.
Nomor satu dunia tertua di kategori ganda putra
Berkat kemenangan Bopanna dan Ebden di perempat final Australia Terbuka 2024, pemain tenis India itu meraih posisi teratas di peringkat ganda putra. Bopanna juga menjadi peringkat tertua dunia di kategori ganda putra pada usia 43 tahun. Ia memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang Mike Bryan (41 tahun 76 hari) pada 2019.
Orang India keempat yang menjadi nomor satu dunia
Bopanna menjadi petenis India keempat yang dinobatkan sebagai petenis nomor satu dunia. Dia bergabung dengan daftar elit yang mencakup legenda seperti Paes, Bhupathi, dan Sania Mirza.
Orang India keempat yang memenangkan mahkota Australia Terbuka
Bopanna menjadi orang India keempat yang memenangkan mahkota Australia Terbuka di nomor ganda. Paes telah meraih gelar empat kali, tiga kali di ganda campuran, dan satu kali di ganda putra. Bhupathi memenangkannya dua kali, keduanya di ganda campuran. Ia memenangkan gelar Australia Terbuka 2009 bersama Sania. Sementara Sania dua kali mengangkat gelar Australia Terbuka, masing-masing satu di ganda putri dan ganda campuran.
Banyak rekor untuk Bopanna
Ketika Bopanna dan Ebden merebut gelar ganda putra di Indian Wells tahun lalu, pemain India itu menjadi juara ATP Masters 1000 tertua dalam sejarah turnamen tersebut. Kemudian, ketika mereka menang melawan pasangan Australia Rinky Hijikata dan Jason Kubler di final ATP tahun lalu, Bopanna menjadi orang tertua yang memenangkan pertandingan di kompetisi tersebut.
Lima gelar ATP Masters 1000, delapan runner-up
Bopanna telah memenangkan lima gelar ATP Masters 1000. Ia pun finis dengan delapan trofi runner-up. Gelar ATP pertamanya datang pada tahun 2011 ketika ia memenangkan Paris Masters bersama Aisam-ul-Haq Qureshi. Dia kemudian memenangkan mahkota di Paris (2012) bersama Bhupathi, Madrid (2015) dengan Florin Mergea, Monte Carlo (2017) dengan Pablo Cuevas, dan Indian Wells (2023) dengan mitranya saat ini Ebden.
Dua medali emas di Asian Games
Bopanna bersama rekannya Rutuja Bhosale meraih medali emas Asian Games 2023 dengan mengalahkan petenis China Taipei Tsung-hao Huang dan En-shuo Liang, 2-6, 6-3, 10-4. Bopanna meraih medali emas Asian Games pertamanya di kategori ganda putra Jakarta 2018 bersama rekan senegaranya Divij Sharan. Mereka mengalahkan pasangan Kazakhstan Alexander Bublik dan Denis Yevseyev 6-3, 6-4 di final.
Perjalanannya di Olimpiade 2016
Pemain berusia 43 tahun itu kehilangan medali Olimpiade pada tahun 2016 ketika ia dan rekannya Mirza kalah di semifinal ganda campuran dan finis keempat. Mereka dikalahkan oleh Rajeev Ram dari AS dan Venus Williams 6-2, 2-6, 3-10.