Instagram kembangkan Creator Shops, fitur yang menargetkan 'kreator kelas menengah'
Apa ceritanya
Dalam sebuah sesi Live Instagram belum lama ini bersama bos Instagram Adam Mosseri, Mark Zuckerberg mengumumkan serangkaian fitur baru yang akan membantu para influencer Instagram memonetisasi konten mereka di internet.
Di samping fitur belanja yang sudah ada di Instagram, Zuckerberg menyebutkan Creator Shops, pasar produk yang direkomendasikan melalui afiliasi, dan "pasar konten bermerek".
Fitur baru tersebut belum tersedia, tetapi hal ini dapat memusatkan dan menyederhanakan proses menghasilkan pendapatan bagi influencer.
Detail
Creator Shops akan menyerupai Instagram Shops untuk bisnis yang sudah ada
Tahun lalu, perusahaan itu mengumumkan Facebook Shops dan Instagram Shops sehingga pelaku bisnis bisa menjual ke pelanggan secara langsung. Namun, hanya akun bisnis yang memiliki akses ke saluran ini.
Creator Shops yang baru akan menawarkan fungsionalitas serupa kepada influencer di Instagram.
Zuckerberg menuturkan bahwa hal ini dapat menawarkan "pengalaman yang lebih personal dan praktis," sebab toko-toko fisik tutup selama karantina wilayah tetapi toko online tetap buka.
Aliran pendapatan?
Pasar afiliasi membayar influencer untuk produk yang mereka promosikan
Membahas pasar afiliasi yang lain, CEO Facebook itu mengatakan bahwa para kreator sepatutnya mendapat bayaran karena merekomendasikan produk.
Kendati skema tersebut sudah terjadi sekarang, sebagian besar dilakukan secara langsung antara perusahaan dan influencer sedangkan Instagram tidak mendapat bagian.
Sesuatu yang mulanya tampak seperti kepedulian yang baru ditunjukkan Zuckerberg kepada kreator dan influencer bisa jadi hanya sarana lain bagi Facebook demi mengeruk keuntungan.
Kreator kelas menengah
Tujuan pasar konten bermerek di Instagram belum jelas
Fitur ketiga yang disebut Zuckerberg ialah "pasar konten bermerek" yang akan mencocokkan influencer dengan sponsor.
Fitur ini nantinya ditujukan untuk influencer dan kreator potensial yang ia yakini merupakan "kreator kelas menengah".
Zuckerberg menambahkan bahwa Instagram hendak menawarkan "ketentuan yang menguntungkan" bagi para kreator dan fitur tersebut tidak dirancang dengan perspektif untuk menghasilkan banyak uang.
Gambaran besar
Apakah ini cara Facebook untuk mengurangi ketergantungan pada iklan Apple?
Meski begitu, kami meyakini langkah yang lebih besar bagi Facebook di sini ialah mengurangi ketergantungannya terhadap iklan lintas platform setelah awal pekan ini Apple mempersulit aliran pendapatan tersebut dengan meluncurkan App Tracking Transparency.
Facebook dan anak perusahaannya barangkali ingin aktivitas jual beli terjadi di platform mereka sendiri untuk melacak aktivitas, agar bisa menyesuaikan iklan bagi pengguna dan memberikan analisis yang efektif kepada pengiklan.
Logika masuk akal
Apple tidak membatasi pengumpulan dan pembagian data di aplikasi yang sama
Kami percaya bahwa menyiasati pembatasan Apple menjadi salah satu alasan mengapa pendekatan ini masuk akal bagi Facebook dan anak perusahaannya.
Apple telah mengimbau agar pelacakan iklan lintas platform meminta izin pengguna. Namun, tampaknya tidak ada pembatasan terkait pelacakan aktivitas pengguna dan penyediaan data yang terkumpul kepada pengiklan di aplikasi yang sama.
Pedang bermata dua
Detail peluncuran dan implementasi fitur Instagram baru masih belum diketahui
Di satu sisi, fitur baru ini dapat mengintegrasikan pendapatan, pemasaran, dan interaksi komunitas retail di bawah satu atap untuk para influencer sedangkan di sisi lain, hal tersebut bisa berdampak pada jumlah pendapatan influencer melalui hasil penjualan karena Instagram akan mengenakan biaya kepada kreator untuk kemudahan dan fitur itu.
Karena fitur-fitur ini masih dalam pengembangan, belum jelas bagaimana Instagram akan mengelolanya setelah diluncurkan.