Upaya China Meluncurkan Roket Berbahan Bakar Metana Pertama di Dunia Gagal
China tidak berhasil meluncurkan Zhuque-2, roket berbahan bakar metana pertama di dunia. Roket, yang dikembangkan oleh LandSpace sebuah perusahaan swasta yang berbasis di Beijing, telah lepas landas pada 14 Desember dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Gurun Gobi sekitar pukul 3:30 waktu setempat (14:00 waktu India) Masalah dengan roket tahap kedua mengakibatkan hilangnya 14 satelit di dalamnya dan kegagalan misi.
Roket kehilangan kecepatan dalam waktu 5 menit setelah peluncuran
Tahap pertama dari roket Zhuque-2 tampaknya bekerja dengan baik, seperti yang terlihat dalam rekaman peluncuran langsung. Namun, ia kehilangan kecepatan dan ketinggian kira-kira lima menit setelah penerbangan. Menurut space.com, tahap kedua roket mengalami masalah yang mencegah Zhuque-2 mencapai kecepatan orbit, dan roket tidak dapat memasukkan dirinya ke orbit target.
Roket China dengan massa lepas landas 219.000kg
Zhuque-2, yang diterjemahkan menjadi "Vermillion Bird-2," dapat mengirimkan muatan 6.000kg ke orbit rendah Bumi (LEO) 200km atau muatan 4.000kg ke orbit sinkron matahari (SSO) 500km. 14 satelit komersial yang diangkut, dimaksudkan untuk digunakan di orbit sinkron matahari SSO. Berbicara tentang dimensi, roket China berukuran diameter 3,35m, panjang 49,5 meter, dan memiliki massa lepas landas 219.000kg.
Baru-baru ini, China menyelesaikan pembangunan Stasiun Luar Angkasa Tiangong berbentuk T
Sisi positifnya, meskipun misi Zhuque-2 tidak berhasil, hal itu masih menggambarkan kemajuan yang telah dibuat oleh program luar angkasa China, terkait dengan kemampuan nasional dan komersial. China baru-baru ini menyelesaikan pendirian Stasiun Luar Angkasa Tiangong berbentuk T. Kabarnya, LandSpace selaku perusahan yang menanganinya sudah mengerjakan roket keduanya namun belum jelas kapan akan lepas landas.