Ilmuwan temukan gugus bintang tertua melalui foto medan jauh James Webb
Ingat gambar medan dalam pertama yang ditangkap Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST)? Menurut sekelompok astronom Kanada, gambar ini menyimpan sejumlah misteri. Telah terungkap bahwa gambar tersebut berisi salah satu gugus bintang paling jauh, yang terletak di 'Galaksi Sparkler' atau sembilan miliar tahun cahaya jauhnya. Penelitian ini telah dipublikasikan secara terperinci dalam Astrophysics Journal Letters.
Mengapa artikel ini penting?
Betapa menarik bahwa sekarang para ilmuwan dapat menyelidiki gugus bintang lama yang mungkin berasal dari awal alam semesta? Menentukan usia bintang purba di galaksi jauh menjadi mungkin berkat JWST. Temuan luar biasa ini telah membuka jalan baru dalam penelitian luar angkasa. Satu hal yang pasti, masih banyak lagi penemuan-penemuan menakjubkan yang akan terjadi.
Peralatan JWST bantu menentukan usia gugus bintang
Para ilmuwan mengamati 'kilauan' galaksi di berbagai panjang gelombang dalam gambar terdalam alam semesta yang ditangkap JWST. Usia gugus bintang ini ditentukan oleh peralatan teleskop bernama Near-Infrared Imager and Slitless Spectrograph (NIRISS). Selain itu, NIRISS belum mendeteksi keberadaan oksigen yang kerap dikaitkan dengan gugus bintang baru.
Apa yang unik dari gugus bintang ini?
Gugus bintang diyakini terbentuk saat kemunculan galaksi. Itu berarti, benda-benda purba langit ini dapat memberikan informasi penting tentang pembentukan, evolusi, dan perkembangan galaksi. Itulah mengapa tim NIRISS Unbiased Cluster Survey (CANUCS) Kanada meneliti galaksi Sparkler. Mereka menemukan 12 objek padat di sekitar galaksi yang lima di antaranya merupakan gugus bintang.
Gugus bintang yang ditemukan sudah lama dan besar
"Kami sangat terkejut bisa menemukan objek unik seperti itu secepat ini dalam data JWST," ungkap Kartheik G. Iyer, salah satu kontributor utama penelitian tersebut. "Berdasarkan analisis kami, kami menemukan bahwa sebagian besar kilauan di sekitar badan utama galaksi ini adalah sistem bintang yang sangat besar dan tua."
Foto galaksi Sparkler dari Hubble tak bisa tangkap gugus bintang sekitar
Gambar galaksi Sparkler yang diambil Teleskop Hubble tidak dapat menampakkan gugus bintang di sekitarnya karena efek yang disebut 'pelensaan gravitasi.' Fenomena itu menjadi alasan di balik penampakan galaksi yang memanjang. Memahami perbesaran dalam gambar ini dapat membantu menentukan dengan tepat usia galaksi dan jaraknya dari Bumi.
Menentukan usia gugus bintang tidaklah mudah
Galaksi Bima Sakti diperkirakan mempunyai 150 gugus bola, tetapi menentukan usianya bukanlah pekerjaan yang mudah. Lamiya Mowla, salah satu penulis penelitian ini, menjelaskan betapa sulitnya menentukan usia objek purba di galaksi kita. Berpindah ke galaksi Sparkler, dia menjelaskan bahwa gugus bintang di sekitarnya, yang berjarak sembilan miliar tahun cahaya, tampak lebih baru.