Studi baru menyoroti kelayakhunian Mars
Sebuah studi baru memberikan wawasan kunci tentang kondisi yang dapat mendukung kehidupan di Mars. Para peneliti dari University of Calgary telah menemukan bahwa reaksi kimia di Mars kuno mampu menghasilkan hidrogen yang cukup untuk membentuk "efek rumah kaca yang menghangatkan planet". Untuk kali ini, pada gilirannya, memungkinkan Planet Merah yang sekarang tandus memiliki air yang mengalir, dan pada akhirnya menyediakan kondisi yang layak huni.
Batuan yang ditemukan di Minnesota mirip dengan yang ada di Mars
Penelitian untuk studi baru dimulai sekitar enam tahun lalu. Benjamin Tutolo, dari University of Calgary, menyadari bahwa sampel batuan di dekat Duluth, Minnesota memiliki komposisi yang mirip dengan batuan yang ditemukan di Mars. Batuan ini kaya akan kandungan besi. Para peneliti menemukan bahwa batuan yang kaya akan kandungan besi ini menghasilkan sekitar lima kali lebih banyak hidrogen, yang lebih dari cukup untuk membangun kondisi layak huni di Mars kuno.
Proses serpentinisasi yang sama diyakini terjadi di Mars
Di Bumi, batuan dari lapisannya mengalami proses yang disebut serpentinisasi saat bersentuhan dengan air. Proses ini menghasilkan hidrogen, yang bila dikombinasikan dengan gas lain di atmosfer, dapat menghasilkan efek rumah kaca yang kuat. Dengan demikian, ini dapat membantu menampung lebih banyak panas dari Matahari. Para ilmuwan yakin proses yang sama bisa terjadi di Mars sekitar 3,5 miliar tahun lalu.
"Reaksi berjalan dengan sangat kuat dan menghasilkan hidrogen"
Proses tektonik di Bumi, seperti pegunungan dan gunung berapi di tengah lautan, telah membawa batuan kaya olivin ke permukaan, kata Tutolo Setiap kali batuan ini "bersentuhan dengan air, reaksinya berjalan sangat kuat dan reaksi itu menghasilkan hidrogen." Reaksi tersebut juga menghasilkan "mineral unik dan senyawa organik tereduksi yang kemudian dapat menjadi bahan bakar ekosistem dan bergabung dengan bahan lain untuk membentuk sekumpulan kehidupan."
Curiosity Rover dan Perseverance Rover telah menemukan bukti keberadaan air
Misi dari Curiosity Rover dan Perseverance NASA telah menemukan "banyak bukti" air di Mars. Menurut Tutulo, penelitian ini akan membantu "menafsirkan penemuan luar biasa oleh Perseverance bahwa terdapat batuan beku yang kaya olivin" yang ada di Kawah Jezero di Planet Merah. Sampel Mars yang dikumpulkan oleh penjelajah akan dibawa kembali ke Bumi melalui misi Mars Sample Return (MSR).
Ilmuwan juga akan menyelidiki mengapa Mars tidak lagi hangat
Dalam penelitian selanjutnya, para ilmuwan akan mencari kemungkinan penyebab ketiadaan hidrogen dan air di Mars. Untuk itu, pertama-tama mereka harus memahami bagaimana proses menghasilkan hidrogen dan menstabilkan air yang cair di Mars akan bekerja. Pertanyaan utama yang akan mereka hadapi adalah mengapa Mars tidak lagi hangat.
Proses geologis di Mars dapat memberikan petunjuk tentang perubahan iklim
Tutolo percaya bahwa proses geologis di Mars dapat mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang planet asal kita, termasuk perubahan iklim yang kita alami saat ini. "Semua ini bisa mulai kita pahami dengan melihat sejarah tata surya kita yang terekam di Mars."