Spotify catatkan kuartal 'luar biasa' dengan keuntungan 69 juta dolar
Spotify telah mengumumkan peningkatan pelanggan Premium sebanyak 3% per kuartal mencapai 226 juta, dan pertumbuhan pengguna aktif bulanan (MAU) sebesar 4%, dengan total 574 juta per 30 September. Kedua angka tersebut melampaui ekspektasi perusahaan. Kenaikan itu merupakan pertumbuhan kuartal ketiga terbesar kedua dalam sejarah Spotify. Selain itu, total pendapatan perusahaan tumbuh 11% dari tahun sebelumnya menjadi 3,4 miliar euro, melebihi perkiraan. Kabar itu menyusul pengumuman kenaikan harga yang dilakukan oleh raksasa streaming ini di AS dan beberapa pasar internasional lainnya.
Kenaikan harga pertama kali diterapkan pada bulan Juli
Pada akhir Juli, Spotify menerapkan kenaikan harga pertama di Amerika Serikat sejak didirikan lebih dari 10 tahun yang lalu, dengan menaikkan biaya langganan Premium standar sebesar 1 dolar menjadi 10,99 dolar. Wilayah dan paket langganan lainnya, termasuk Duo, Family, dan Student, juga mengalami penyesuaian harga. Hasilnya, Spotify mencatat keuntungan sebesar 65 juta euro (sekitar 1 triliun rupiah) untuk kuartal terakhir, berbeda dengan kerugian sebesar 166 juta euro (2,7 triliun rupiah) pada periode yang sama tahun lalu.
Belum ada informasi tentang opsi streaming lossless yang telah lama dijanjikan
Meskipun laporan pendapatan terbaru Spotify positif, perusahaan itu belum mengungkapkan kapan fitur streaming lossless yang telah lama ditunggu-tunggu akan tersedia. Awalnya diumumkan pada Februari 2021, lebih dari dua setengah tahun yang lalu, Spotify menyatakan bahwa fitur tersebut masih dalam pengembangan tetapi belum memberikan tanggal rilis resmi. Spekulasi terbaru menunjukkan bahwa streaming lossless mungkin akan disertakan dalam paket "Premium" seharga 19,99 dolar, bersama dengan fitur tambahan lainnya.