Bahaya, mesin pendorong roket sepanjang 30 meter mengarah ke Bumi
Sebuah puing besar dari roket luar angkasa Long March 5B milik Tiongkok sedang menuju ke Bumi. Mengtian diluncurkan sebagai modul ketiga ke stasiun luar angkasa Tiangong pada 31 Oktober. Menurut Aerospace Corporation, mesin pendorong inti roket seukuran bangunan 10 lantai itu akan jatuh di Bumi hari ini dan membahayakan 88% populasi dunia.
Mengapa artikel ini penting?
Umumnya, setelah bagian inti terlepas dari roketnya, puing-puing yang dihasilkan akan jatuh ke lautan atau ke tempat tak berpenghuni. Tapi Long March 5B, roket terberat Tiongkok, dibuat dengan cara yang berbeda. Roket itu dibangun untuk terbang bersama modul luar angkasa yang dibawanya ke orbit peluncuran. Hal ini sangat berbahaya karena puing-puing dari roket dapat mencapai planet kita.
Puing diprediksi mendarat di Bumi hari ini
Long March 5B roket yang besar
Bagian inti Long March 5B berukuran panjang 33 meter (108 kaki) dan beratnya sekitar 22 metrik ton. Pesawat ruang angkasa lebih kecil yang meluncur dari orbitnya dan jatuh ke Bumi biasanya terbakar di atmosfer dan tidak menyebabkan kerusakan apa pun. Tetapi skenario yang sama tidak berlaku dalam kasus ini. Ada kemungkinan 10-40% bahwa roket akan jatuh tepat ke permukaan bumi.
Belum pasti di mana sisa roket akan mendarat
Inter-Agency Space Debris Coordination Committee (IADC) merekomendasikan agar puing-puing dari luar angkasa yang memasuki atmosfer Bumi tidak boleh melebihi kemungkinan satu banding 10.000 akan melukai atau membunuh orang. Tetapi, Tiongkok melampaui batas itu. "Ketidakpastian lokasi puing-puing besar pada akhirnya akan mendarat menimbulkan risiko terhadap keselamatan manusia dan kerusakan properti yang jauh di atas ambang batas yang diterima secara umum," tulis Aerospace di situs resminya.
Roket Tiongkok sebelumnya juga jatuh tak terkendali ke Bumi
Tianhe dan Wentian adalah dua modul luar angkasa yang sebelumnya diangkut oleh roket Long March 5B, masing-masing pada April 2021 dan Juli 2022. Sisa-sisa roket yang membawa modul pertama melesat melewati lokasi padat penduduk sebelum jatuh ke Samudera Hindia pada Mei 2021. Roket kedua hancur di atas Malaysia dan puing-puingnya mendarat baik di darat serta lautan dekat Indonesia dan Filipina.
Haruskah kita khawatir?
Para ahli di Center for Orbital and Reentry Debris Studies (CORDS) terus melacak badan roket dan akan segera merilis analisis mereka. Selain itu, hanya ada satu banding satu triliun kemungkinan seseorang akan terluka oleh puing-puing luar angkasa yang jatuh ini.