iCub, robot humanoid seukuran anak kecil, mengecoh banyak orang dengan 'kesadaran diri'
Apa ceritanya
Apakah Anda ingat melihat robot berukuran anak-anak melakukan gerakan Tai Chi di Italy's Got Talent pada tahun 2016? Versi terbaru dari robot yang dijuluki 'iCub 3' ini kini telah berhasil mengecoh orang agar berpikir bahwa ia memiliki pikirannya sendiri.
Ini terjadi selama penelitian yang dilakukan untuk memahami persepsi orang tentang robot dan bagaimana hal itu dipengaruhi oleh perilaku robot ini.
Konteks
Mengapa artikel ini penting?
Bisakah robot mengelabui manusia agar percaya bahwa ia memiliki kemampuan seperti manusia? Jika Anda akan mengatakan tidak, coba pikir lagi.
iCub 3 baru saja melakukan itu dan ini dapat memiliki implikasi besar pada pengembangan humanoid bertenaga AI.
Meskipun jauh dari kesadaran diri, eksperimen ini memungkinkan kita untuk memahami bagaimana melakukan hubungan manusia-robot.
Robot
Android canggih ini memiliki 53 derajat kebebasan
Dikembangkan oleh Istituto Italiano di Tecnologia (Institut Teknologi Italia), iCub 3 adalah yang terbaru dalam jajaran humanoid yang pertama kali kita dengar pada tahun 2011.
Android canggih ini memiliki tinggi 1,1 m, memiliki wajah seperti manusia, dan kamera stereo yang dapat berputar sebagai mata.
Robot ini juga memiliki kebebasan 53 derajat, dua mikrofon untuk telinga, dan sensor taktil di ujung jari untuk memberikan rasa.
Eksperimen
Robot ini berperilaku seperti manusia dengan beberapa peserta
iCub mampu diprogram untuk bertindak luar biasa seperti manusia. Dalam studi tersebut, robot ini diprogram untuk berinteraksi dengan orang-orang saat mereka menonton video pendek.
Untuk beberapa dari mereka, iCub dibuat untuk berperilaku seperti manusia, sementara untuk peserta lainnya, perilakunya lebih seperti mesin.
Penulis utama studi ini adalah Serena Marchesi dan Agnieszka Wykowska adalah rekan penulis.
informasi
Video pendek tentang hewan digunakan untuk menghindari bias
Peneliti memilih menonton video sebagai kegiatan bersama untuk penelitian ini karena merupakan kegiatan umum di antara teman dan keluarga. Peserta diminta untuk menonton tiga video hewan selama dua menit. Mereka tidak memasukkan manusia atau robot untuk menghindari bias.
Seperti manusia
iCub menyapa peserta dan menertawakan adegan lucu
Pada set pertama percobaan, iCub berperilaku seperti manusia dengan peserta. Robot ini menyapa para peserta manusia, memperkenalkan diri, dan menanyakan nama mereka.
Android ini bereaksi terhadap video dengan cara seperti manusia dengan menyuarakan tanggapannya terhadap video.
Robot itu tertawa selama adegan lucu dan berperilaku seperti kagum. Robot ini juga melakukan kontak mata dengan peserta manusia.
informasi
Robot ini juga berperilaku seperti mesin dan mengeluarkan suara bip
Dengan peserta manusia kelompok kedua, robot ini diprogram untuk berperilaku seperti mesin. Selain tidak interaktif dengan orang-orang, robot ini mengeluarkan suara bip seperti mesin. Matanya juga dinonaktifkan.
Tes
InStance Test digunakan untuk mengetahui pendapat peserta tentang robot
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur pendapat peserta tentang kondisi mental robot. Untuk ini, para peneliti menggunakan InStance Test (IST).
Dalam tes tersebut, para peserta disuguhkan dengan 34 skenario berbeda. "Setiap skenario terdiri dari rangkaian tiga gambar yang menggambarkan robot dalam aktivitas sehari-hari," kata para peneliti.
Para peserta harus memilih antara dua kalimat yang menggambarkan skenario.
Opini
Peserta memilih antara kalimat yang disengaja dan mekanistik
Di antara dua pilihan yang disajikan kepada peserta, satu kalimat menggunakan bahasa yang disengaja, sedangkan yang lain menggunakan bahasa mekanistik. Yang pertama mengisyaratkan keadaan emosional, sedangkan yang terakhir berfokus pada tindakan.
Para peserta yang menghadapi perilaku seperti manusia dari robot ini memilih sikap yang disengaja. Di sisi lain, mereka yang melihat versi iCub yang lebih robotik memilih sikap mekanistik.
Temuan
Perilaku terkait membuat perbedaan dalam persepsi peserta tentang robot
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa orang akan menganggap robot seperti manusia jika mereka melihat perilaku yang berhubungan. Pengetahuan ini dapat memiliki implikasi serius untuk membentuk ikatan robot-manusia di masa depan.
Para peneliti bertujuan untuk menjawab apakah orang dapat terikat dengan robot yang terlihat kurang seperti manusia tetapi menampilkan perilaku yang serupa.
Mereka berencana untuk mengulang penelitian dengan robot dengan ukuran dan bentuk yang berbeda.