Rekasi Kimia Hingga Obat AI: Penemuan Terbaru Terkait Obat Anti-Penuaan
Salah satu tonggak sejarah dari penelitian seputar efek penuaan dan dampaknya telah tercipta. Meskipun sejauh ini tidak ada obat khusus yang dapat membatalkan efek penuaan, ada beberapa studi penting yang muncul akhir-akhir ini yang mungkin segera memberikan hasil yang menjanjikan. Kami akan menyajikan beberapa investigasi terkait hal tersebut.
Peneliti Harvard Mengklaim Telah Menemukan 'Reaksi Kimia' Agar Lebih Awet Muda
Bulan ini, sebuah makalah ilmiah yang diterbitkan oleh Harvard Medical School yang terkenal mengungkapkan bahwa campuran bahan kimia dapat membalikkan penuaan sel dalam waktu seminggu. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal bertajuk Aging, ini adalah "pendekatan kimia pertama untuk memprogram ulang sel ke keadaan yang lebih muda." "Sebelumnya, langkah ini hanya dapat dicapai dengan menggunakan terapi gen yang kuat."
Penelitian Ini Berfokus Pada Pengaturan Ekspresi Gen Tertentu
Penelitian ini didasarkan pada penyesuaian ekspresi gen tertentu, yang disebut faktor Yamanaka, yang dapat mengubah sel dewasa menjadi sel punca berpotensi majemuk yang diinduksi. Pluripotensi adalah kemampuan untuk membentuk semua jenis sel yang ditemukan dalam tubuh manusia. Faktor Yamanaka ditemukan oleh Shinya Yamanaka dan Sir John B. Gurdon. Penemuan itu membuat mereka mendapatkan Hadiah Nobel pada tahun 2012.
Tujuannya Adalah Untuk Menemukan Alternatif Kimia Untuk Terapi Gen
Sebelumnya, para peneliti telah menunjukkan faktor Yamanaka dapat meningkatkan penglihatan pada tikus dan monyet yang memiliki kerusakan saraf optik. Prosesnya melibatkan memasukkan faktor Yamanaka ke dalam spesies uji menggunakan virus. Namun, metode ini memiliki komplikasi tersendiri dan biaya yang tinggi. Tujuannya adalah untuk menemukan alternatif terapi gen menggunakan bahan kimia dan itulah yang diklaim telah dilakukan oleh para peneliti Harvard.
'Reaksi Kimia' Dapat Memulihkan Produksi Protein Utama
Para peneliti Harvard menyaring molekul yang dapat bekerja bersama-sama untuk "membalikkan penuaan sel dan meremajakan sel manusia." Mereka mengembangkan sistem yang dapat membedakan sel muda dari sel tua dan tua. Ini melibatkan melihat tingkat real-time dari kompartementalisasi protein nukleositoplasma (NCC). Akhirnya, peneliti menemukan enam campuran kimia atau kombinasi kimia yang dapat memulihkan NCC, membuat sel menjadi lebih muda kembali.
Studi Ini Masih Dalam Fase Awal
Yang mengesankan adalah bahwa reaksi kimia ini diklaim mencapai efek anti-penuaan dalam waktu singkat—kurang dari seminggu. Namun, penting untuk dicatat bahwa penelitian Harvard ini didasarkan pada pengujian sel manusia di laboratorium. Eksperimen belum berkembang ke uji coba pada model hewan dan masih jauh dari uji coba manusia.
Studi Lain Yang Menggunakan AI Untuk Menemukan Molekul Anti-Penuaan Potensial
Awal bulan ini, studi inovatif lain terkait anti-penuaan terungkap. Sebuah kelompok dari Universitas Edinburgh dan Dewan Riset Nasional Spanyol mengatakan mereka menemukan tiga molekul "paling kuat" yang dapat memperlambat penuaan. Ketiga molekul tersebut berfungsi sebagai kandidat yang menjanjikan untuk obat senolitik, yang bekerja melawan sel tua. Menariknya, tim tersebut memanfaatkan AI dalam proses penemuan obat mereka.
Perusahaan Rintisan Ini Bertujuan Untuk Menggunakan Peremajaan Medis Untuk Melawan Efek Penuaan
Altos Labs, perusahaan rintisan bioteknologi yang berbasis di Silicon Valley, juga berupaya melawan efek penuaan. Perusahaan itu disokong $ 3 miliar sebagai dana awal. Pekerjaan mereka bergantung pada apa yang disebut 'peremajaan medis' yang bisa membuat sel menjadi muda kembali. Prosedur medis ini melibatkan pengubahan 'epigenom', yang merupakan penanda kimiawi yang mengontrol ekspresi gen.