Program AI Universitas Columbia temukan fisika alternatif
Pernah membayangkan bagaimana kecerdasan buatan (AI) dapat dimanfaatkan untuk menguak misteri fisika? Nah, AI milik Universitas Columbia dirancang untuk mengamati fenomena fisika di Bumi dan mencari variabel-variabel mendasar yang menjelaskannya. Program itu menemukan sejumlah variabel baru untuk menjelaskan hal yang diamatinya, tanpa menggunakan variabel yang ada saat ini. Capaian ini akan berdampak besar bagi penemuan ilmiah.
Mengapa artikel ini penting?
Para ilmuwan di masa lalu tidak bisa mengandalkan sistem komputer untuk menciptakan penemuan ilmiah. Namun, zaman sudah berubah. Kebangkitan AI telah dimulai. Dengan membuat perhitungan rumit dalam sekejap, AI dapat menemukan metode-metode baru untuk menggambarkan cara kerja alam semesta. Program tersebut akan semakin canggih di masa depan dan mempercepat laju pertumbuhan sains.
Bagaimana pengujian dilakukan?
AI mengamati rekaman video-video berisi fenomena fisika dari kamera. Kemudian, para ilmuwan memasukkan sejumlah pertanyaan tentang variabel-variabel fundamental minimum yang diperlukan untuk menjelaskan fenomena. Ketika pendulum ganda berayun dengan empat variabel—sudut dan kecepatan sudut masing-masing lengan—ditunjukkan, AI memberikan jawaban '4,7'. Para peneliti pun gagal menguraikan bahasa matematika dari AI tersebut.
Seperti apa respons AI terhadap fenomena lain?
AI ini juga melihat video-video lain. Konten itu termasuk 'balon joget' yang tertiup angin (ada delapan variabel menurut AI), perapian yang diputar berulang-ulang memiliki 24 variabel, dan klip cuplikan lampu lava menghasilkan delapan variabel. Setiap kali AI di-restart, jumlah variabelnya sama. Namun, variabel yang spesifik selalu berbeda.
Bagaimana penerapannya di masa depan?
Menurut peneliti yang terlibat dalam proyek ini, AI yang menyerupai program Universitas Columbia akan membantu para ilmuwan memahami topik-topik rumit mulai dari biologi hingga kosmologi, yaitu ketika pemahaman teoretis tidak sejalan dengan data yang tersedia. Selain itu, untuk melakukan pekerjaan tersebut, AI tidak hanya dapat diberi video, tetapi juga sumber data berbasis susunan, termasuk susunan DNA dan radar.