Perjalanan Bumi ke Mars 45 hari? Teknologi laser bisa jadi solusi
Apa ceritanya
Para ilmuwan percaya bahwa dengan teknologi saat ini, perjalanan dari Bumi ke Mars akan membutuhkan waktu enam hingga sembilan bulan.
Namun, tim peneliti dari McGill University, Kanada, baru-baru ini menyarankan mekanisme propulsi atau penggerak yang dapat mengurangi waktu perjalanan itu secara drastis.
Menurut penelitian, pesawat ruang angkasa dapat memanfaatkan teknologi laser untuk memanaskan bahan bakar hidrogen untuk mempersingkat waktu transit menjadi 45 hari.
Konteks
Mengapa artikel ini penting?
NASA berencana mengirim misi berawak ke Mars pada tahun 2030-an. Dan, jika terobosan teknologi ini terealisasi, maka pembangunan infrastruktur antara Bumi dan Mars bisa dikebut.
Masalah-masalah transit di luar angkasa, seperti paparan radiasi kosmik yang berkepanjangan, juga tidak akan menjadi masalah.
Mekanisme proyeksi laser ini juga dapat diterapkan dalam sistem pertahanan dari asteroid dan sistem komunikasi.
Mekanisme
Bagaimana cara kerja sistem ini?
Menjelaskan mekanisme kerja teknologi ini, kepala penelitian Emmanuel Duplay mengungkapkan, aliran laser yang kuat akan diproyeksikan pada pesawat ruang angkasa untuk langsung memanaskan bahan pendorong.
Metode tersebut memungkinkan pesawat untuk berakselerasi dengan cepat saat masih berada di dekat Bumi. Mesin bertenaga lasernya juga akan digunakan untuk mengembalikan sisa-sisa bahan pendorong ke Bumi, dan akan didaur ulang untuk peluncuran berikutnya.
Kebutuhan
Apa persyaratan untuk roket laser-termal?
Selain bahan pendorong hidrogen dan laser yang terfokus dari Bumi, pesawat ruang angkasa laser-termal akan membutuhkan beberapa teknologi.
Fitur-fitur ini termasuk "serangkaian laser serat optik yang berfungsi sebagai elemen optik tunggal" dan struktur tiup untuk memfokuskan sinar laser ke ruang pengapian pesawat ruang angkasa.
Bahan-bahan yang mampu menahan suhu tinggi, yang memungkinkan pesawat melewati atmosfer Mars saat masuk, juga akan dibutuhkan.
Masalah
Apa hambatan teknologi ini?
Duplay yakin ruang pemanas laser bakal menjadi tantangan besar.
Dia menyatakan, "Bisakah kita memuat gas hidrogen, bahan pendorong kita, yang dipanaskan oleh sinar laser hingga suhu melebihi 10.000 K sementara di saat yang sama menjaga dinding ruangan tetap dingin?"
"Model kami mengatakan hal ini bisa tercapai, tetapi uji coba skala penuh saat ini belum bisa dilakukan."