#NewsBytesExplainer: Memahami kamera di bawah layar dan cara kerjanya pada smartphone
Para raksasa teknologi telah menciptakan kembali smartphone dengan teknologi, fitur, dan desain baru untuk menawarkan pengalaman yang mulus kepada konsumen. Sejauh ini, kita memiliki bezel tebal di sekitar layar, kamera pop-up dan flip untuk tampilan semua layar, dan gaya tetesan air yang lebih kecil serta punch-hole untuk kepraktisan yang lebih baik. Dan kini, inovasi berikutnya adalah kamera bawah layar (UDC). Berikut cara kerja UDC.
Mengapa cerita ini penting?
Pembuat smartphone seperti Xiaomi, Samsung, dan ZTE telah menerapkan teknologi kamera di bawah layar pada beberapa penawaran terbaru mereka. Ini juga akan menjadi tren utama untuk tahun 2022 karena semakin banyak perusahaan yang ingin menawarkan ponsel layar penuh. Namun, seperti teknologi baru lainnya, UDC belum sempurna dan akan menarik untuk melihat bagaimana perkembangannya dalam waktu dekat.
Apa itu kamera di bawah layar dan bagaimana cara kerjanya?
Seperti namanya, pengaturan kamera di bawah layar menempatkan kamera depan di belakang layar untuk menawarkan desain yang mulus dan tanpa gangguan. Sebagian kecil layar, di mana sensor disembunyikan, memiliki resolusi yang lebih rendah untuk memungkinkan cahaya mencapai kamera. Beberapa implementasi mengecilkan ukuran piksel untuk mencapai hasil yang sama tanpa mengurangi jumlahnya.
Smartphone ini saat ini memiliki kamera di bawah layar
Axon 20 5G dari ZTE adalah smartphone pertama yang tersedia secara komersial dengan kamera di bawah layar. Setelahnya, perusahaan ini juga meluncurkan model Axon 30 5G dengan UDC yang lebih baik daripada Axon 20. Xiaomi dan Samsung juga telah memasukkan teknologi tersebut ke dalam Mi MIX 4 dan Galaxy Z Fold3. Vivo juga telah mendemonstrasikan teknologi ini di ponsel konsep mereka yakni Apex 2020.
Teknologi UDC masih memiliki beberapa kelemahan
Meskipun teknologi kamera di bawah layar berhasil menawarkan tampilan semua layar yang futuristik dan implementasi terbaru lebih baik dari sebelumnya, tetapi ada beberapa kekurangan yang perlu diatasi oleh produsen. Karena lapisan layar yang ditambahkan dan gerakan cahaya yang tertahan, kualitas gambar dan video terasa sangat buruk. Ini juga merupakan tantangan bagi perusahaan untuk sepenuhnya menyamarkan kamera di belakang layar.
Akankah UDC menjadi terobosan berikutnya di ranah smartphone?
Solusi kamera di bawah layar yang baik tidak hanya akan mengantarkan jajaran smartphone baru tetapi juga meningkatkan jam tangan pintar, laptop, televisi, dan perangkat serupa yang berpusat pada tampilan. Menurut The Verge, tim Ilmu Terapan Microsoft juga mengerjakan kamera di bawah layar untuk memungkinkan Anda mempertahankan kontak mata sambil melihat layar Anda selama panggilan video.