Rolls-Royce berhasil menguji mesin jet bertenaga hidrogen pertama di dunia
Apa ceritanya
Rolls-Royce telah menggerakkan mesin pesawat menggunakan hidrogen sebagai pengganti bahan bakar jet - yang pertama di dunia penerbangan.
Merek Inggris ini, bersama dengan mitra uji EasyJet, memanfaatkan hidrogen hijau yang diciptakan oleh tenaga angin dan pasang surut, untuk bahan bakar mesin turboprop Rolls-Royce AE 2100-A yang dikonversi.
Kedua perusahaan itu ingin membuktikan bahwa hidrogen dapat memainkan peran utama dalam dekarbonisasi perjalanan udara.
Konteks
Mengapa artikel ini penting?
Seluruh dunia transportasi ikut serta dalam mobilitas berkelanjutan dan industri penerbangan tidak terkecuali.
Ini adalah salah satu kontributor terbesar polusi udara, dan penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar alternatif dapat mewujudkan tujuannya untuk mencapai nol emisi karbon.
Prestasi Rolls-Royce ini adalah tonggak penting dan langkah ke arah yang benar.
Detail
Sekilas detail pengujian ini
Kedua perusahaan tersebut melakukan uji coba berbasis darat di Boscombe Down, sebuah lokasi pengujian pesawat militer di Inggris.
Sebagai alternatif bahan bakar jet, digunakan hidrogen hijau dari Kepulauan Orkney di Skotlandia.
Rolls-Royce dan EasyJet melakukan eksperimen mereka pada mesin turboprop AE 2100-A yang menggerakkan pesawat sipil dan militer. Namun, uji coba ini tidak melibatkan menerbangkan pesawat.
Detail
Uji coba lebih lanjut akan hadir
Duo ini melihat potensi pasar untuk pesawat bertenaga hidrogen dan sudah merencanakan uji coba kedua.
Uji coba darat skala penuh mesin jet bisnis Rolls-Royce Pearl 15, untuk menunjukkan bahwa penggunaan hidrogen akan mengurangi emisi karbon, akan dilakukan.
Rolls-Royce dan EasyJet memiliki ambisi untuk melakukan uji terbang. Namun, jadwal pastinya belum tersedia.
Detail
Airbus juga tertarik dengan proyek serupa
Airbus ingin memiliki pesawat tanpa emisi dalam layanannya pada tahun 2035.
Oleh karena itu, mereka telah bergandengan tangan dengan CFM International (usaha patungan antara General Electric dan Safran) untuk mengembangkan mesin yang dapat digerakkan oleh hidrogen.
Perusahaan itu akan menggunakan pesawat superjumbo A380 untuk uji coba mesin jet bertenaga hidrogennya.
Detail
Pesawat bertenaga hidrogen tidak akan terlihat dalam waktu dekat
Beralih ke hidrogen sebagai alternatif bahan bakar jet akan memakan waktu lama.
Pembuat pesawat harus sepenuhnya mendesain ulang rangka pesawat (struktur mekanis termasuk sayap, badan pesawat, dan rangka bawah) kendaraan, dan juga meningkatkan infrastruktur di bandara.
Secara realistis, ketergantungan pada mesin jet tradisional harus berlanjut setidaknya hingga tahun 2050. Sementara itu, penelitian tentang mobilitas berkelanjutan akan terus berlanjut.