Twitter akan izinkan pengguna mengedit twit sebanyak 5 kali
Apa ceritanya
Awal bulan ini Twitter mengumumkan bahwa mereka bakal segera mengizinkan pengguna mengedit twit mereka.
Namun, hal itu ada syaratnya. Twit harus diedit dalam waktu 30 menit setelah terkirim dan pengguna hanya mendapat lima kesempatan untuk melakukannya.
Fitur tersebut akan diluncurkan ke pelanggan Twitter Blue terlebih dahulu dan peluncurannya di Indonesia saat ini belum jelas.
Konteks
Mengapa artikel ini penting?
Pengguna Twitter sudah meminta tombol edit selama bertahun-tahun, dan tampaknya perusahaan itu akhirnya menuruti permintaan pengguna.
Namun, pemenuhan keinginan itu disertai sejumlah konsekuensi. Twitter sempat terlibat dalam kontroversi yang berkaitan dengan filter konten pelecehan seksual anak dan metode pendeteksian akun spam.
Perusahaan tersebut tentu tidak ingin terjerumus ke masalah baru.
Negara
Di negara mana saja fitur ini akan tersedia?
Pelanggan Twitter Blue di Selandia Baru akan mendapatkan fitur "edit tweet" terlebih dahulu. Fasilitas itu kemudian diluncurkan ke pengguna-pengguna berbayar di AS, Kanada, dan Australia.
Raksasa teknologi ini akan memantau pola penggunaan di Selandia Baru. Berdasarkan data itu, batas edit dalam jangka waktu 30 menit mungkin mengalami perubahan.
Mungkin perlu beberapa waktu sebelum fitur ini mencapai Indonesia.
Fitur
Bagaimana twit editan dibedakan?
Twit editan akan mudah dibedakan. Twit tersebut akan tampil beserta keterangan waktu, ikon, dan label sebagai bukti bahwa twit asli telah mengalami perubahan.
Pengguna nantinya bisa menggunakan tombol 'Edit' untuk memperbaiki salah tik dan kesalahan lain dalam twit. Namun, perubahan itu tidak akan berdampak pada jumlah suka, retweet, dan balasan.
Masalah
Apa saja kekhawatiran soal tombol edit?
Pihak yang menentang tombol edit percaya bahwa oknum-oknum jahat akan menyalahgunakan fitur ini untuk menimbulkan masalah-masalah seperti huru-hara politik dan penipuan kripto.
Twitter juga sejak dulu enggan merilis tombol edit, sehingga perilaku pengguna akan dipantau agar perubahan ini tidak memicu masalah.
Perlu diketahui, platform media sosial lain seperti Facebook dan Instagram juga menyediakan fitur edit. Namun, belum ada kasus penyalahgunaan besar yang masuk pemberitaan.