
Pasar OTT India diprediksi capai 7 miliar dolar tahun 2027
Apa ceritanya
Pasar streaming video over the top (OTT) India akan mencapai $7 miliar tahun 2027, demikian laporan Media Partners Asia (MPA).
Laporan tersebut menunjukkan, pemain lokal bermodal besar dan raksasa global akan mendorong pertumbuhan selagi bersaing mengusai industri ini.
Di antara pemain domestik, Viacom18 dan SonyLiv akan menjadi pesaing serius.
Konteks
Mengapa artikel ini penting?
Streaming OTT di India tumbuh pesat selama pandemi. Kini dalam fase pertumbuhan kedua, pasar diprediksi meneruskan tren itu hingga masa mendatang.
Pasar yang dulunya didominasi raksasa global kini diramaikan sejumlah pemain lokal yang kompetitif. Beberapa tahun ke depan pertarungan antara keduanya akan bertambah sengit karena semuanya berusaha mencuil kue OTT yang menggiurkan.
Pertumbuhan
Pendapatan tahun 2021 sebesar 170 miliar rupe (Rp31 triliun)
Pasar OTT India menjadi salah satu yang paling cepat berkembang di dunia, dengan 97 juta pelanggan per Maret. Industri tersebut menghasilkan 170 miliar rupe atau 31 triliun rupiah sepanjang 2021, 52 miliar rupe di antaranya berasal dari langganan saja.
Pada 2022, industri ini mencapai 3 miliar dolar dan diprediksi menyentuh 7 miliar pada 2027.
Pasar OTT diproyeksikan sampai pada angka 12,5 miliar dolar tahun 2030.
Pemain utama
Viacom18 siap menjadi pemain penting
Laporan tersebut mengungkapkan, persaingan di pasar OTT India akan memanas antara raksasa global dan pemain lokal bermodal besar.
Viacom18 yang baru direkapitalisasi, dengan dukungan Reliance, Bodhi Tree, dan Paramount, akan menjadi pemain utama.
Platform streaming barunya yang menayangkan kriket IPL dan hiburan lokal akan memimpin pasar kilan video on demand (AVoD).
Faktor
Jangkauan perusahaan telekomunikasi penting dalam pertumbuhan pasar OTT
Berdasarkan laporan ini, pertumbuhan pasar streaming OTT di India akan bergantung pada jangkauan perusahaan telekomunikasi. Konektivitas dan akses yang lebih baik ke jaringan digital dan smartphone sangat berperan dalam pertumbuhan di masa depan.
Faktor lain yang akan memengaruhi pertumbuhan adalah bisnis AvOD, pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU) yang rendah, dan kenaikan volume langganan video on demand (SVoD).
informasi
Siapa lagi pesaing serius lainnya?
SonyLIV siap jor-joran di industri ini. Sementara, merger Sony dan Zee akan menambah kompetisi dalam bisnis video dan televisi online, menurut laporan itu.
Asia Pasifik
Kawasan APAC akan sentuh 72,7 miliar dolar pada 2027
Menurut Distribusi Video & Broadband Online Asia Pasifik 2022 oleh MPA, kawasan Asia-Pasifik akan tumbuh pada CAGR (laju pertumbuhan tahunan gabungan) 8% untuk menyentuh angka 72,7 miliar dolar pada tahun 2027.
Pada 2022, angka tersebut akan mencapai 49,2 miliar, dengan pertumbuhan per tahun 16%. SVoD akan menjadi kontributor terbesar dengan 50%.
Tiongkok, kontributor terbesar di Asia Pasifik, diprediksi menghasilkan 11,2 miliar dolar selama tahun 2022.