Para ilmuwan menemukan metode yang efisien untuk menanam tanaman di bawah panel surya
Apa ceritanya
Ilmuwan dari University of California, Davis, telah menemukan metode yang dapat membuat sistem agrivoltaic, proses menanam tanaman di bawah panel surya, menjadi lebih efisien.
Dalam studi ini, mereka menemukan bahwa panjang gelombang merah dari spektrum cahaya lebih efisien untuk menumbuhkan tanaman, sedangkan bagian biru dari spektrum lebih baik untuk menghasilkan energi matahari.
#1
Para peneliti pertama kali mengembangkan model fotosintesis dan transpirasi
Para peneliti mengembangkan model fotosintesis dan transpirasi untuk memperhitungkan spektrum cahaya yang berbeda.
Model ini mereproduksi respons dari berbagai tanaman, termasuk selada, kemangi, dan stroberi, terhadap spektrum cahaya yang berbeda di bawah kondisi lab yang terkontrol.
Setelah dianalisis, terungkap bahwa bagian biru dari spektrum paling cocok untuk produksi energi matahari sedangkan spektrum merah dapat dioptimalkan untuk menanam makanan.
#2
"Kita membutuhkan sesuatu yang transformatif"
"Kita tidak dapat memberi makan dua miliar orang lagi dalam 30 tahu, dengan hanya menghemat sedikit lebih hemat air dan terus seperti yang sudah kita lakukan," kata Abou Najm, penulis korespondensi studi tersebut.
"Kami membutuhkan sesuatu yang transformatif, bukan inkremental. Jika kami memperlakukan matahari sebagai sumber daya, kami dapat bekerja dibawah naungan matahari dan menghasilkan listrik sambil menghasilkan tanaman di bawahnya. Kilowatt-jam menjadi nama tanaman sekunder yang dapat Anda panen."
#3
Filter membantu mengurangi tekanan panas dan pembusukan makanan
Gagasan ini diuji lebih lanjut pada tanaman tomat. Beberapa tanaman ditanam di bawah filter biru dan merah, lalu tanaman kontrol utama ditanam tanpa penutup apapun.
Ditemukan bahwa hasil panen untuk area yang tertutup sekitar sepertiga lebih sedikit daripada tanaman kontrol utama, dan filter membantu mengurangi tekanan panas dan pembusukan tanaman.
Tanaman kontrol utama, secara data memiliki sekitar dua kali lipat jumlah tomat yang busuk.
#4
Studi ini dapat membantu mengidentifikasi aplikasi untuk sistem agrivoltaik
Namun, ada beberapa masalah.
Studi ini menyimpulkan bahwa "respons tanaman terhadap pancaran cahaya yang berbeda kemungkinan besar lebih spesifik untuk beberapa spesies," yang berarti bahwa sistem agrivoltaik lebih selektif terhadap panjang gelombang dan mungkin perlu memperhitungkan berbagai jenis tanaman, sehingga untuk memanen tanaman ini memerlukan beberapa pemikiran lebih lanjut juga.
Sisi positifnya, hasil penelitian ini dapat membantu memandu minat global terhadap agrivoltaik dan mengidentifikasi aplikasi potensial untuk sistem tersebut.