
Google meningkatkan enkripsi end-to-end untuk obrolan grup di Google Messages.
Apa ceritanya
RCS Google disebut-sebut sebagai masa depan pesan teks. Desember lalu, perusahaan meluncurkan enkripsi end-to-end untuk obrolan grup di Google Messages. Namun, hal itu terbatas pada 21 orang. Sekarang, perusahaan tersebut tampaknya telah meningkatkan batasnya menjadi 100 orang bagi mereka yang menjadi bagian dari program beta. Dengan pembaruan tersebut, Google berharap dapat meyakinkan pengguna tentang keunggulan RCS.
#1
Apa itu RCS?
Munculnya aplikasi perpesanan seperti WhatsApp, Telegram, dan Signal telah membuat SMS menjadi tidak jelas. RCS adalah versi modern dari SMS. Layanan ini menggabungkan fitur terbaik dari aplikasi perpesanan populer dan beroperasi dalam aplikasi perpesanan teks dari smartphone. Diperkenalkan pada tahun 2007, protokolnya memungkinkan pertukaran teks, foto beresolusi tinggi, video, audio, dan banyak lagi.
#2
Sebelumnya, grup dengan jumlah anggota lebih dari 21 tidak mendapatkan enkripsi end-to-end
Google memperkenalkan enkripsi end-to-end untuk obrolan tunggal di Google Messages pada tahun 2021. Pada Mei 2022, perusahaan mencoba enkripsi end-to-end untuk obrolan grup. Pada akhir tahun, fitur tersebut diluncurkan ke pengguna beta. Namun, jika ada lebih dari 21 orang yang hadir dalam obrolan grup, Google Messages otomatis menonaktifkan enkripsi tersebut. Hal ini dianggap sebagai kegagalan di pihak Google.
#3
iMessage mendukung enkripsi end-to-end untuk obrolan grup dengan 32 peserta
Tampaknya Google menanggapi umpan balik itu dengan serius. Dengan menaikkan batas menjadi 100 peserta, para pengguna akan dapat mewujudkan potensi RCS karena mendukung grup dengan 100 peserta. Keputusan ini juga menempatkan Google Messages satu langkah di atas iMessage, karena iMessage hanya mendukung enkripsi end-to-end untuk percakapan dengan maksimal 32 peserta. Signal memimpin dalam hal ini dengan dukungan enkripsi untuk 1.000 orang.
#4
Google mengkritik penolakan Apple untuk menerima RCS
Pembaruan tersebut mungkin tidak cukup untuk mempengaruhi keputusan Apple. Raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino itu sangat keras kepala dalam menolak RCS. Google sangat vokal tentang kritiknya terhadap sikap Apple. Tahun lalu, Google menerbitkan sebuah blog "Selamat ulang tahun dan selamat tinggal, SMS! Saatnya untuk RCS," dan mengolok-olok keputusan Apple untuk tetap menggunakan SMS yang sudah ketinggalan zaman.