NASA-SpaceX Crew 7 Bersiap Melakukan Lebih Dari 200 Penyelidikan Ilmiah
NASA dan SpaceX bersiap untuk meluncurkan empat astronot sebagai bagian dari misi Crew 7 ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Begitu berada di laboratorium luar angkasa yang mengorbit, para astronot akan melakukan lebih dari 200 demonstrasi teknologi penelitian dan penyelidikan ilmiah, termasuk mengumpulkan sampel untuk penelitian mikroba dan mempelajari perbedaan tidur di Bumi dan di luar angkasa.
Para Anggota Kru Dari Misi Yang Akan Datang
Empat astronot yang akan terbang ke ISS sebagai bagian dari misi Crew 7 adalah astronot NASA Jasmin Moghbeli, astronot ESA (European Space Agency) Andreas Mogensen, astronot JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency) Satoshi Furukawa, dan Konstantin Borisov dari Roscosmos. Mogensen akan bertugas sebagai insinyur penerbangan. Moghbeli dan Borisov akan melakukan perjalanan pertama mereka ke luar angkasa dalam misi Crew 7.
Para Kru Akan Melakukan Beberapa Penyelidikan Ilmiah Penting
Para kru akan menjalani pekerjaan yang sibuk di ISS. Selama perjalanan ruang angkasa, para astronot akan mengumpulkan sampel untuk memastikan apakah stasiun ruang angkasa melepaskan mikroorganisme melalui ventilasi sistem pendukung kehidupan dan jika ya, berapa banyak. Spesimen ini kemudian akan dibawa kembali ke Bumi di mana para ilmuwan akan menganalisisnya untuk melihat apakah mikroorganisme dapat bertahan hidup di ruang angkasa dan bereproduksi.
Para Peneliti Bermaksud Untuk Mempelajari Bagaimana Mikroba Akan Berperilaku Di Planet Mars
Menariknya, para peneliti bermaksud untuk mensimulasikan lingkungan seperti ruang angkasa di Bumi di mana mereka dapat terus memantau bagaimana mikroba berkembang dalam kondisi seperti itu. Pada akhirnya, mereka ingin menguji bagaimana mikroba tersebut akan berperilaku di Bulan dan Mars.
Para Ilmuwan Akan Memantau Perubahan Pola Tidur Astronot
Kondisi di luar angkasa juga memengaruhi pola tidur astronot. Hal ini secara jangka panjang dapat mempengaruhi kesehatan mereka secara keseluruhan. Untuk menyelidiki hal tersebut, ilmuwan akan mengirimkan alat Earbud Electroencephalogram (EEG) yang akan mengukur aktivitas otak para astronot saat mereka tertidur. Perangkat improvisasi ini tidak terlalu rumit dibandingkan dengan EEG standar dan mudah digunakan.
Para Ilmuwan Bertujuan Untuk Mempelajari Bagaimana Lingkungan Sekitar Mempengaruhi Tubuh Manusia
Selain itu, para ilmuwan bertujuan untuk mempelajari bagaimana lingkungan sekitar mempengaruhi tubuh manusia. NASA mengatakan ini adalah "studi pertama tentang respons manusia terhadap durasi penerbangan luar angkasa yang berbeda" dan ini bisa menjadi salah satu investigasi paling penting yang dilakukan pada misi Crew 7. Hasil dari penyelidikan ini akan sangat penting dalam membantu merencanakan durasi ekspedisi berawak ke Bulan dan Mars.
Misi Crew 7 Akan Diluncurkan Pada 17 Agustus
Seiring dengan semua studi ilmiah yang disebutkan di atas, astronot misi Crew 7 akan melakukan kegiatan pemeliharaan di ISS. Menurut perkembangan terakhir, peluncuran Crew 7 diundur dari 15 Agustus menjadi 17 Agustus. Misi tersebut akan lepas landas dengan pesawat luar angkasa SpaceX Dragon, yang diberi nama Endurance, dari Launch Complex 39A di Kennedy Space Center NASA di Florida.