NASA menyetujui misi PolSIR untuk pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer Bumi
NASA telah menyetujui misi baru yang akan membantu memahami sifat dinamis atmosfer Bumi. Disebut PolSIR (Polarized Submillimeter Ice-cloud Radiometer), misi tersebut akan mensurvei awan es untuk menentukan bagaimana dan mengapa mereka berubah sepanjang hari. Pengamatan ini akan membantu dalam meningkatkan prakiraan iklim. Mari kita lihat bagaimana misi ini akan bekerja.
Mengapa artikel ini penting?
Awan es sering terjadi dan diketahui berdampak besar pada iklim. Hingga saat ini, kita tidak memiliki pengukuran yang akurat untuk memahami sepenuhnya pengaruh benda-benda tersebut terhadap iklim, menurut Ralf Bennartz dari Universitas Vanderbilt, AS, yang merupakan peneliti utama misi tersebut. Namun, hal itu sekarang akan berubah dengan adanya PolSIR.
Awan es terbentuk di ketinggian 5,5 km di daerah beriklim sedang
Awan es, yang juga dikenal sebagai awan cirrus, terdiri dari kristal es. Awan ini mulai terbentuk pada ketinggian 5,5 km di daerah beriklim sedang dan 6,5 km di daerah tropis, menjadikannya awan tertinggi di troposfer. Awan cirrus berdampak pada keseimbangan radiasi Bumi dan dengan demikian memainkan peran penting dalam iklim global.
Bagaimana awan es terbentuk?
Awan es bermula dari partikel-partikel kecil yang tinggi di atmosfer, jelas NASA. Dengan menyerap kelembapan, kristal es tumbuh dan menjadi lebih berat, yang menyebabkannya jatuh ke ketinggian yang lebih rendah. Akhirnya, yang terjadi adalah partikel-partikel tersebut menjadi sangat berat sehingga jatuh dan meleleh membentuk tetesan hujan. Kadang-kadang, kristal es juga bisa tetap berada di udara.
Apa peran awan es?
Awan cirrus "meringankan dan memperburuk" efek perubahan iklim, menurut NASA. Awan cirrus tebal, dengan kristal es besar, membantu mengatur suhu bumi dengan memantulkan kembali radiasi matahari yang masuk ke luar angkasa. Di sisi lain, awan cirrus tipis, terdiri dari kristal es yang lebih kecil, tidak memantulkan radiasi matahari atau membiarkan radiasi panas yang dipancarkan oleh Bumi lepas dari atmosfer kita.
PolSIR secara khusus akan mempelajari awan es di dataran tinggi
PolSIR akan memantau awan es yang terbentuk di ketinggian di daerah tropis dan subtropis. Misi tersebut terdiri dari dua CubeSat yang identik, masing-masing satelit berukuran lebih dari 12 inci. Satelit akan dapat mengukur ketebalan dan jumlah awan es di atmosfer, kata Bennartz. Seiring waktu, ia akan mengamati siklus harian kandungan es awan.
Misi ini akan memberikan informasi penting untuk pemodelan iklim
Pengamatan yang dilakukan oleh PolSIR akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana awan es berdampak pada iklim. Misi tersebut akan membantu model iklim dalam membuat proyeksi global dan regional yang lebih akurat dan pada akhirnya membantu upaya adaptasi dan mitigasi, jelas Bennartz.
'Radiometer akan meningkatkan pemahaman kita tentang awan es'
"Memahami bagaimana awan es merespons perubahan iklim dan kemudian berkontribusi pada perubahan lebih lanjut tetap menjadi salah satu tantangan besar untuk memprediksi apa yang akan dilakukan atmosfer di masa depan," kata Karen St. Germain, dari Divisi Ilmu Bumi NASA. Radiometer, yang mengukur energi radiasi yang dipancarkan oleh awan, akan "meningkatkan pemahaman tentang bagaimana awan es berubah dan merespons sepanjang hari," tambahnya.
Kapan misi PolSIR akan diluncurkan?
Untuk menekan biaya, PolSIR kemungkinan besar akan lepas landas bersama dengan misi lain atau satelit komersial. Namun, hingga saat ini, belum ada jadwal peluncuran yang disebutkan oleh NASA.