Satelit terbaru NASA bisa lebih cepat memperkirakan badai: Begini caranya
NASA telah meluncurkan dua satelit kecil ke orbit rendah Bumi (LEO) yang dapat membantu memantau badai dengan lebih baik. Kedua satelit pelacak badai ini merupakan bagian dari misi TROPICS. Nama TROPICS merupakan akronim dari Time-Resolved Observations of Precipitation Structure and Storm Intensity with a Constellation of Smallsats (Pengamatan Struktur Curah Hujan dan Intensitas Badai dengan Konstelasi Smallsat). Misi ini pada akhirnya akan meningkatkan kualitas prakiraan cuaca untuk siklon tropis.
Mengapa artikel ini penting?
Perubahan iklim sedang meningkat. Para ilmuwan mengatakan badai menjadi lebih kuat saat permukaan laut menghangat. Badai Ian, yang menghantam Florida pada tahun 2022, menewaskan puluhan orang dan menyebabkan kerusakan senilai lebih dari 100 miliar dolar AS, menjadikannya bencana cuaca termahal di dunia pada tahun itu. Oleh karena itu, sangat penting untuk memiliki sistem pemantauan badai yang efektif.
Satelit-satelit diluncurkan dari pusat peluncuran di Selandia Baru
Dua satelit seukuran kotak sepatu, yang bernama CubeSats, meluncur dengan roket dari kompleks peluncuran di Mahia, Selandia Baru. Misi TROPICS pada akhirnya akan membentuk konstelasi empat CubeSats sama yang dirancang untuk mengamati siklon tropis. Satelit-satelit ini akan melakukan pengamatan setiap jam, berbeda dengan satelit pelacak cuaca yang ada saat ini, yang memantau setiap enam jam.
Sepasang satelit kedua akan diluncurkan dalam 2 minggu
Sepasang CubeSat kedua, yang akan melengkapi konstelasi satelit TROPICS, diperkirakan akan diluncurkan dalam waktu sekitar dua minggu. Awalnya, misi TROPICS direncanakan memiliki konstelasi enam satelit, bukan empat. Namun, dua satelit pertama hilang setelah roket Astra milik AS mengalami kecelakaan tak lama setelah lepas landas pada tahun 2022.
Apa yang dimaksud dengan misi TROPICS?
Yang membuat misi TROPICS berbeda adalah satelit-satelitnya mengorbit dalam pola yang mirip dengan konstelasi bintang. "Pendekatan konstelasi ini dapat mengubah cara kita mempelajari badai," ungkap NASA dalam sebuah tweet. Dilengkapi dengan alat pendengar gelombang mikro berkinerja tinggi, para ilmuwan berharap misi ini akan memberikan wawasan tentang apa yang menyebabkan perubahan cepat dalam struktur badai dan intensitasnya.
Misi ini akan berfungsi sebagai contoh untuk upaya-upaya di masa depan
Misi TROPICS akan "menunjukkan bahwa pendekatan konstelasi untuk ilmu pengetahuan Bumi dapat memberikan resolusi yang lebih baik, cakupan yang dapat dikonfigurasi, fleksibilitas, keandalan, dan akses peluncuran dengan biaya yang sangat rendah, sehingga menjadi percontohan untuk misi di masa depan," menurut situs web resmi misi tersebut. Dari informasi tentang curah hujan, suhu, dan kelembapan, para ilmuwan dapat meramalkan badai dengan lebih baik dan mengambil tindakan evakuasi yang tepat untuk orang-orang di wilayah pesisir.
CubeSat ini akan bekerja bersama satelit yang lebih besar
"Kita masih membutuhkan satelit besar," beber Will McCarty, seorang ilmuwan NASA. "Apa yang kami dapatkan dari misi (TROPICS) ini adalah kemampuan untuk menambahkan lebih banyak informasi ke satelit-satelit utama yang sudah kami miliki," tambah McCarty.