Salah satu pendiri PayPal, Peter Thiel, mencari pengawetan krionik. Apa itu?
Peter Thiel, salah satu pendiri PayPal pada tahun 1998, ingin tubuhnya dibekukan begitu dia meninggal agar dia bisa dihidupkan kembali di masa depan. Thiel mengonfirmasi pendaftaran untuk pengawetan krionik saat berbicara di podcast dan menyebutnya lebih sebagai "pernyataan ideologis". Namun, milyarder itu tidak yakin apakah pengawetan kriogenik akan berhasil.
Thiel: Saya pikir kita perlu mencoba hal-hal ini
"Saya tidak yakin itu berhasil. Lebih dari itu, saya pikir kita perlu mencoba hal-hal ini. Belum sampai kesitu," kata milyarder itu di podcast. Dia juga membantah mendaftarkan orang yang dicintainya untuk pembekuan kriogenik.
Jadi, apa itu pengawetan kriogenik?
Dalam pengawetan kriogenik, seluruh tubuh dilindungi dari pembusukan dengan menyimpannya pada suhu yang sangat rendah setelah kematian. Bahan biologis diawetkan untuk waktu yang tidak terbatas dengan harapan kemajuan ilmiah memungkinkan tubuh untuk dibangkitkan di masa depan. Saat ini, tidak ada teknologi untuk menghidupkan kembali orang mati dan beberapa menyebut pengawetan kriogenik sebagai "fiksi ilmiah liar".
Pengawetan kriogenik dikaitkan dengan masalah etika
Tak perlu dikatakan bahwa teknologi semacam itu pasti memiliki masalah etika. Belum lagi biaya yang terlibat. "Krionik memiliki risiko bagi pasien, menimbulkan masalah etika bagi masyarakat, sangat mahal, tetapi tidak terbukti manfaatnya," kata Channa Jayasena, dari Imperial College London, dalam sebuah pernyataan. "Jika ini adalah obat, itu tidak akan pernah disetujui."
Mengapa orang ingin diawetkan secara krionik?
Perusahaan yang menawarkan pengawetan krio, seperti Cryonics Institute, berharap di masa depan, teknologi akan dapat menghidupkan kembali orang mati dan bahkan mungkin menyembuhkan penyakit yang menyebabkan kematian mereka, memberi mereka "kesempatan kedua dalam hidup". Selain itu, proses pengawetan kriogenik ternyata mahal. Cryonics Institute membebankan biaya minimal $28.000 (sekitar Rp. 412 juta) untuk pengawetan krio.
Bagaimana cara kerja pengawetan kriogenik?
Proses pengawetan kriogenik melibatkan tiga langkah utama, setelah seseorang dinyatakan meninggal secara hukum, menurut Cryonics Institute. Tubuh pertama kali ditempatkan di pemandian es. Bersamaan dengan itu, masker ventilasi digunakan untuk terus mengalirkan oksigen ke organ tubuh, terutama otak. Aliran darah dipertahankan menggunakan antikoagulan, heparin, dan CPR otomatis. Suhu tubuh terus dipantau.
Langkah kedua melibatkan 'vitrifikasi'
Berikutnya, proses "vitrifikasi", di mana tubuh dipersiapkan untuk suhu yang sangat rendah. Langkah ini melibatkan penggantian cairan tubuh dengan agen krioprotektif yang berfungsi sebagai antibeku, melindungi tubuh dari kerusakan akibat pembekuan. Setelah itu adalah pendinginan terkontrol, dimana tubuh secara bertahap didinginkan lebih lanjut. Ini adalah langkah terakhir sebelum penyimpanan jangka panjang.
Untuk penyimpanan, tubuh ditempatkan di dalam 'cryosat'
Tubuh dimasukkan ke dalam kantong isolasi dan kemudian ditempatkan dalam kotak pendingin di mana nitrogen cair dibersihkan dengan kecepatan tetap. Proses ini berlangsung bertahap selama berhari-hari hingga tercapai suhu minus 200 derajat Celcius. Setelah tubuh disiapkan untuk penyimpanan, ia ditempatkan di dalam ruang nitrogen cair yang disebut cryostat.