Misi ISRO Chandrayaan-3: Daftar Muatan Dan Tujuannya
Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) berharap untuk meluncurkan misi ketiganya ke Bulan, Chandrayaan-3, pada 14 Juli. Misi yang akan datang dirancang untuk menjelajahi kutub selatan bulan, wilayah yang telah menerima minat luar biasa dari para ilmuwan karena belum ada titik terang akan penelitian ini. Chandrayaan-3 akan mengangkut berbagai instrumen ilmiah untuk tujuan ini. Mari kita lihat lebih dekat.
Misi Tersebut Memiliki Modul Pendarat, Penjelajah, Dan Propulsi
Chandrayaan-3 terdiri dari Propulsion Module (PM) dan Lander Module (LM). Lander Module (LM) mengangkut Rover seberat 26kg. Secara total, semua komponen berukuran 3.900 kg. Misi tidak akan membawa pengorbit. Propulsion Module akan berfungsi sebagai satelit relai komunikasi dan menggunakan pengorbit Chandrayaan-2 sebagai cadangan. Propulsion Module akan bertanggung jawab untuk mengangkut Lander Module hingga 100 km di orbit bulan.
Modul Penjelajah dan Pendarat Akan Diisi Dengan Muatan Ilmiah
Lander Module dari Chandrayaan-3 nantinya akan terpisah dari Propulsion Module dan berlabuh di dekat kutub selatan Bulan. Langkah ini akan menjadi misi pertama untuk melakukan hal ini. Misi Bulan sebelumnya telah mendarat di ketinggian yang lebih rendah. Diikuti dengan "soft-landing", penjelajah akan dikerahkan untuk melakukan penyelidikan di permukaan bulan. Baik pendarat maupun penjelajah akan dilengkapi dengan instrumen ilmiah untuk menjelajahi Bulan.
Di Dalam Muatan Modul Pendarat Terdapat Instrumen Untuk Mendeteksi Gempa Bulan
Lander Module seberat 1.752 kg akan memiliki empat muatan, termasuk Instrumen untuk Aktivitas Seismik Bulan (ILSA) yang akan memindai gempa di bulan. Eksperimen Termofisika Permukaan Chandra (ChaSTE) dapat memperkirakan suhu permukaan Bulan. Misi ini juga mengangkut muatan dari NASA, yang disebut LASER Retroreflector Array (LRA) untuk menjelaskan dinamika sistem Bulan.
Langmuir Probe Dapat Mengukur Variasi Kerapatan Plasma Di Bulan
Muatan keempat dari Lander Module adalah Probe Langmuir, yang akan mengukur kepadatan plasma (ion dan elektron) di dekat permukaan bulan dan bagaimana perubahannya seiring berjalannya waktu. "Pengukuran serupa dilakukan oleh misi Apollo miik Amerika Serikat dan Chang'e milik China ketika mereka mendarat di dekat ekuator Bulan, tetapi [Candrayaan-3] ini akan menjadi analisis lingkungan pertama di salah satu kutub," menurut jurnal sains Nature.
Rover Akan Membawa Dua Muatan
Rover akan mengemas dua instrumen ilmiah. Salah satunya adalah Alpha Particle X-ray Spectrometer (APXS) yang dapat membantu menentukan komposisi unsur batuan dan tanah bulan di lokasi pendaratan. Muatan penjelajah lainnya, yang disebut LASER Induced Breakdown Spectroscope (LIBS), instrumen yang dapat memberikan analisis unsur kualitatif dan kuantitatif dari permukaan bulan dan memperkirakan komposisi kimianya.
Modul Propulsi Juga Akan Melakukan Penyelidikan Ilmiah
Modul Propulsi di Chandrayaan-3 juga akan melakukan investigasi melalui muatan Spectro-polarimetry of Habitable Planet Earth (SHAPE). SHAPE akan mengumpulkan data berdasarkan polarisasi cahaya yang dipantulkan oleh Bumi yang akan digunakan untuk mencari exoplanet yang memiliki karakteristik serupa. ISRO mengatakan muatan ini bertindak sebagai "nilai tambah" dan akan mulai beroperasi setelah modul pendarat terpisah.
Misi Tersebut Akan Beroperasi Selama 14 Hari Bumi
Chandrayaan-3 akan berlangsung selama satu malam bulan atau 14 hari Bumi. Misi tersebut dijadwalkan diluncurkan di atas roket LVM3 (Launch Vehicle Mark 3) pada pukul 14:35 pada hari Jumat, dari Sriharikota, yang berlokasi di Andhra Pradesh.