Aturan Privasi Data: Alasan Meta Sedang Berjuang Di Eropa
Meta meluncurkan aplikasi Threads minggu lalu. Lebih dari 100 juta pengguna telah bergabung dalam waktu kurang dari lima hari. Di tengah kemeriahan seputar peluncuran Threads, satu hal yang menonjol-Meta tidak meluncurkan penantang Twitter di kawasan Uni Eropa. Meta menghubungkan ini dengan "ketidakpastian regulasi". Ketidakhadiran Threads adalah salah satu dari banyak masalah yang dihadapi perusahaan di wilayah tersebut. Mari kita lihat mengapa Meta sedang berjuang di Eropa.
Meta Tidak Dapat Meluncurkan Threads Dalam Bentuknya Saat Ini di Wilayah Uni Eropa
Threads telah dikritik oleh banyak orang, termasuk Elon Musk dan Jack Dorsey, karena haus pengumpulan data. Seperti sepupunya Facebook dan Instagram, aplikasi ini berupaya memanen data sebanyak mungkin. Meta tahu itu akan menghadapi pengawasan ketat dari pemangku kebijakan di Uni Eropa jika meluncurkan aplikasi dalam bentuknya saat ini. Itu sebabnya perusahaan mengatakan masih menunggu kepastian lebih lanjut.
MetaTerbentur Dengan Undang-Undang Pasar Digital Eropa
Tidak, Meta tidak peduli dengan Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR), atau aturan privasi Eropa. Sebaliknya, perusahaan tersebut terjegal oleh Digital Markets Act (DMA). DMA adalah undang-undang antimonopoli yang bertujuan untuk menyamakan kedudukan. Namun, undang-undang ini berisi aturan yang dapat sangat memengaruhi model bisnis perusahaan seperti Meta. Langkah Meta masih belum jelas dalam mengikuti aturan tersebut.
DMA Memengaruhi Tindakan Pengumpulan Data Oleh Perusahaan Teknologi
Periklanan adalah sumber pendapatan utama Meta. DMA merupakan ancaman terhadap cara Meta mengumpulkan data untuk iklan bertarget. Undang-undang melarang 'penjaga gerbang'—perusahaan yang memiliki posisi ekonomi kuat dan menyediakan layanan platform inti (CPS) kepada lebih dari 45 juta pengguna di Uni Eropa—untuk menggabungkan data pribadi dari CPS dengan data yang dikumpulkan melalui layanan lain (milik mereka atau pihak ketiga).
Meta Akan Membutuhkan Persetujuan Dari Para Pengguna Untuk Menggabungkan Data
Meta menggabungkan data yang dikumpulkan dari berbagai layanan untuk operasi periklanannya. Dengan DMA yang berlaku, perusahaan tidak akan bisa melakukan hal tersebut. Prosenya akan membutuhkan persetujuan eksplisit dari pengguna sebelum menggabungkan data pribadi mereka. Kami telah melihat bagaimana pembatasan pelacakan data Apple memengaruhi pendapatan Meta tahun lalu. Nasib serupa juga menanti sederet perusahaan di Eropa.
Pengadilan Tertinggi Eropa Memberikan Pukulan Telak Bagi Meta
Perusahaan tidak punya cara lain selain mematuhi DMA. PengadilanTinggi Uni Eropa baru-baru ini memutuskan melawan Meta dalam perjuangannya melawan pembatasan data di Jerman. Pengadilan mengizinkan regulator antimonopoli untuk mengatasi masalah perlindungan data. Pengawas kompetisi Jerman telah melarang Meta mencampur data yang dikumpulkan dari Facebook dengan data yang diambil dari platform lainnya.
Meta Perlu Memberi Pilihan Yang Bermakna Bagi Para Penggunanya
Meta berada di persimpangan jalan sekarang. Perusahaan ini perlu memberi pilihan yang berarti pada para pengguna Eropa sebelum memanen data pribadi mereka dan menggabungkannya dengan data dari platform lain. Saat ini, langkah yang ada menandakan berakhirnya model bisnis Meta saat ini. Itu sebabnya kami belum melihat kemunculan Threads di wilayah Uni Eropa. Kita akan melihat bagaimana Meta mengatasi krisis ini sesegera mungkin.