Microsoft Akan Membayar $20 Juta Untuk Menyelesaikan Pelanggaran Privasi Anak Yang Dilakukan Xbox
Komisi Perdagangan Federal (FTC) tampaknya bukan penggemar berat Microsoft. Pertama, komisi ini mengajukan gugatan untuk memblokir akuisisi raksasa teknologi Activision Blizzard. Dan sekarang, mereka telah mengalahkan Microsoft dalam kasus yang terkait dengan pelanggaran privasi anak-anak. Pihak Microsoft telah memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini dengan membayar denda sebesar $20 juta. Mari kita simak, langkah apa saja yang telah dilakukan Microsoft.
Microsoft Melanggar Undang-Undang Perlindungan Privasi Online Anak
Dalam kasus Amazon, Alexa juga telah melanggar privasi anak-anak. Sedangkan Xbox adalah pelakunya utama terkait tuntutan terhadap Microsoft. Dalam pengaduan yang diajukan oleh Departemen Kehakiman (DOJ) atas nama FTC, pihak berwenang menuduh Microsoft melanggar Undang-Undang Perlindungan Privasi Online Anak (COPPA). Apa yang sudah dilakukan Microsoft sehingga melanggar undang-undang tersebut?
Microsoft Telah Mengumpulkan dan Menyimpan Informasi PribadiDari Pengguna Di Bawah Umur
Untuk menggunakan Xbox, para pengguna harus mendaftar dengan informasi pribadi mereka. Pengguna di bawah 13 tahun juga memerlukan izin orang tua. Menurut FTC, Microsoft hanya meminta persetujuan orang tua kepada pengguna di bawah umur setelah mereka memberikan informasi pribadi mereka. Berdasarkan dari laporan yang masuk dari 2015-2020, perusahaan tersebut memperoleh data dari pengguna di bawah umur dan menyimpannya meskipun orang tua tidak menyetujui pembuatan akun.
Retensi Data Adalah Sebuah Kecelakaan: Microsoft
Pihak FTC mengatakan Microsft menggunakan Gamertag dengan pengenalan identitas persisten unik bahkan untuk pengguna di bawah umur. Pengidentifikasi unik ini membantu perusahaan berbagi data dengan pengembang pihak ketiga. Pihak berwenang tidak menekankan bahwa Microsoft telah membagikan informasi yang dikumpulkan dari pengguna di bawah umur dengan pengembang pihak ketiga. Namun, Microsoft mengatakan penyimpanan data dilakukan secara tidak disengaja, dan kemudian tidak membagikan atau memonetisasi data dari anak-anak tersebut.
Microsoft Diwajibkan Mengubah Proses Pembuatan Akun
Terlepas dari pembayaran denda sebesar $20 juta, Microsoft juga diharuskan mengubah proses pendaftaran untuk pengguna di bawah umur. Proses ini akan menanyakan tanggal lahir terlebih dahulu dan jika diperlukan, dan harus mencantumkan izin orang tua. Pihak berwenang juga meminta perusahaan untuk membuat sistem yang menghapus detail informasi dari pengguna di bawah umur dalam waktu dua minggu jika orang tua tidak menyetujui pembuatan akun.