Misi antarplanet Mangalyaan berakhir setelah 8 tahun
Apa ceritanya
Mangalyaan, misi antarplanet pertama India, dirancang untuk berjalan selama enam bulan. Namun, misi beranggaran 4,5 miliar rupe itu terus berjalan selama hampir sembilan tahun.
Nah, tampaknya perjalanan luar biasa pesawat ruang angkasa itu telah berakhir. Menurut sejumlah sumber di Badan Penelitian Luar Angkasa India (ISRO), Misi Pengorbit Mars (MOM) itu kehabisan bahan bakar.
Misi tersebut akhirnya tutup buku.
Konteks
Mengapa artikel ini penting?
Hingga adanya Mangalyaan, tidak ada negara di dunia yang membayangkan bisa mengirim misi antarplanet dengan biaya 4,5 miliar rupe.
Dalam waktu singkat misi ini menjadi perhatian dunia. Sebuah negara yang tidak berpengalaman dalam misi antarplanet mengembangkan pesawat ruang angkasa dan berhasil meluncurkannya pada percobaan pertama.
Seperti kita ketahui, setiap kisah pasti berakhir.
Akhir
Tidak ada sisa bahan bakar dan baterai satelit terkuras
Mangalyaan diluncurkan pada 2013. Pesawat ruang angkasa itu berada di orbit Mars lebih lama dari yang diperkirakan.
Kini, sumber-sumber di ISRO mengungkapkan kepada kantor berita PTI, "Saat ini, tidak ada bahan bakar yang tersisa. Baterai satelit sudah habis."
Meskipun badan antariksa itu belum mengeluarkan pernyataan resmi, tampaknya akhir misi ini telah tiba. "Sambungan sudah terputus," tambah sumber tersebut.
Penyebab
Gerhana panjang dan berturut-turut menguras baterai satelit
Tampaknya gerhana beruntun, termasuk yang berlangsung selama tujuh setengah jam, menjadi penyebab utama terhentinya Mangalyaan.
"Baterai satelit dirancang untuk menghadapi gerhana selama satu jam 40 menit, gerhana yang lebih lama akan menguras baterai," demikian menurut sumber resmi.
ISRO sempat mencoba melakukan manuver orbital untuk membawa pesawat ruang angkasa itu ke orbit yang berbeda demi menghindari gerhana.
Rangkuman
MOM sudah melakukan tugasnya dan memberikan hasil signifikan
Mangalyaan menjadi contoh bagi dunia dalam hal efisiensi, keefektifan biaya, dan keawetannya. "MOM sudah melakukan tugasnya dan memberikan kontribusi ilmiah yang signifikan," timpal sumber tersebut.
MOM membawa lima alat, termasuk Mars Color Camera (MCC), yang mengambil lebih dari 1.000 gambar dan memublikasikan Mars Atlas.
Misi itu membawa lima muatan untuk mengumpulkan data geologi permukaan, morfologi, proses atmosfer, suhu permukaan, serta proses pelepasan atmosfer.
Kelanjutan
Misi kedua ke Mars kini bukan prioritas
Pada tahun 2016, ISRO mengeluarkan pengumuman untuk Misi Pengorbit Mars berikutnya (MOM-2). Namun, misi tersebut masih merupakan wacana.
Kini misi itu bukan prioritas. "Belum ada dalam daftar yang disetujui," ungkap seorang pejabat senior ISRO kepada PTI.
Misi selanjutnya baru akan terjadi setelah Gaganyaan, Chandrayaan-3, dan Aditya-L1.