Komet dua kali ukuran Everest menuju Bumi: Bagaimana cara melihatnya?
Apa ceritanya
Sebuah komet besar bernama C/2017 K2 (PanSTARRS) sedang menuju ke Bumi. Komet ini memiliki ukuran dua kali ukuran Gunung Everest dan akan melakukan pendekatan terdekat pada 14 Juli.
Benda es ini, yang pertama kali terlihat pada tahun 2017, tidak akan menimbulkan bahaya bagi kita, tetapi akan menjadi perhatian bagi para astronom amatir.
Nah, bagaimana cara melihatnya dan dari mana? Kami membongkar semuanya di sini.
Konteks
Mengapa artikel ini penting?
Para astronom telah berteori bahwa C/2017 K2 (PanSTARRS) telah melakukan perjalanan dari awan Oort ke tata surya bagian dalam dalam orbit hiperbolik selama sekitar 3 juta tahun.
Bulan depan, komet ini akan berada sekitar 277 juta kilometer dari planet kita. Komet ini memiliki atmosfer komet seukuran Jupiter dan pasti terlihat oleh orang-orang dengan teleskop sederhana.
Cara menemukannya
Komet ini dapat dilihat di Belahan Bumi Utara hingga September
Pengamat langit yang menggunakan teleskop kecil di situs langit gelap akan menyaksikan sepetak cahaya kabur di sekitar inti C/2017 K2. Namun, gambar eksposur panjang pasti menunjukkan komet ini dan ekornya secara keseluruhan.
Di Belahan Bumi Utara, komet ini akan tetap terlihat hingga September. Namun, setelah pertengahan September, komet ini akan menyentuh cakrawala barat daya belahan bumi dan akan cocok untuk pengamat di belahan bumi selatan.
Dimensi
C/2017 K2 (PanSTARRS) memiliki ekor sepanjang 800 ribu km
C/2017 K2 (PanSTARRS) ditemukan melalui instrumen survei Pan-STARRS di Hawaii pada 2017. Saat itu, komet ini berada di antara Saturnus dan Uranus.
Komet ini memiliki diameter inti 18 km, dua kali lipat ukuran Gunung Everest, atmosfer komet 130.000 kilometer, dan ekor sepanjang 800.000 kilometer.
Namun, itu bukan komet terbesar yang pernah ada.
informasi
C/2017 K2 sudah aktif sejak lama
Komet adalah massa batuan, es, dan gas yang menjadi "aktif" ketika dihangatkan oleh bintang. Namun, C/2017 K2 yang menuju dari tepi tata surya sudah terlihat terang pada tahun 2017. Ilmuwan belum mengetahui alasannya.