#NewsBytesExplainer: Bagaimana astronot tidur di luar angkasa di ISS?
Apa ceritanya
Banyak orang di Bumi menderita gangguan tidur dan itu menjadi lebih menantang di luar angkasa.
Kurang tidur dapat memengaruhi kemampuan kognitif dan mengganggu ritme sirkadian tubuh (jam biologis).
Di luar angkasa, masalah tidur dapat menyebabkan kelelahan dan kecelakaan kerja, yang mungkin berakibat fatal. Untungnya, para astronot telah menyempurnakan seni tidur di sana.
Baca terus untuk mengetahui caranya.
Konteks
Mengapa artikel ini penting?
Terlepas dari kemajuan teknologi yang luas, umat manusia masih dipandu oleh kebutuhannya akan makanan dan istirahat.
Di luar angkasa, di mana satu kesalahan perhitungan oleh seorang astronot dapat berarti kematian bagi seluruh kru, sangat penting bagi para astronot untuk tidur nyenyak.
Namun, tidak mudah untuk melakukannya dan mereka harus mengikuti banyak langkah untuk fungsi yang begitu sederhana.
Bilik tidur
Kompartemen tidur seukuran bilik telepon
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) memiliki lingkungan tanpa bobot di mana tidak ada "naik" atau "turun" yang nyata.
Astronot tidur di kompartemen pribadi seukuran bilik telepon yang disebut "stasiun tidur." Kompartemen ini berisi kantong tidur, bantal, laptop, lampu, ventilasi udara, dan tempat untuk barang-barang pribadi.
Mereka yang ingin tidur di luar dapat menempelkan kantong tidurnya ke lantai, langit-langit, atau dinding.
Persyaratan
Masker tidur dan penyumbat telinga adalah suatu keharusan untuk tertidur
Karena tidak ada perbedaan dalam lingkungan tanpa bobot, astronot sering terlihat tidur "secara vertikal".
Kantong tidur mereka memiliki bantalan yang kaku untuk memberikan tekanan pada punggung mereka. Sementara itu, masker tidur juga digunakan untuk menghalangi cahaya karena astronot menyaksikan 16 kali matahari terbit/terbenam setiap hari saat mengorbit Bumi.
Penyumbat telinga juga digunakan untuk meredam kebisingan.
Gelembung CO2
Astronot tidur di dekat ventilasi udara untuk mencegah kerusakan otak
Astronot diperbolehkan tidur sekitar 8,5 jam setiap hari. Namun, banyak dari mereka melakukannya hanya selama enam jam karena tubuh mereka tidak terlalu lelah dalam keadaan tanpa bobot. Greenwich Mean Time (GMT) digunakan untuk mempertahankan jadwal tidur yang teratur.
Juga, astronot menyelipkan diri di dekat ventilasi udara karena karbon dioksida yang dipancarkan dapat membentuk gelembung di sekitar kepala mereka, menyebabkan kerusakan otak.
Obat-obatan
Obat-obatan seperti Zalpelon adalah pilihan terakhir
Astronot yang menderita gangguan tidur dapat menjalani terapi perilaku kognitif tidur (SCBT), yang membantu dalam relaksasi dan mematuhi kebersihan tidur.
Mereka dapat mengonsumsi suplemen melatonin, hormon manusia yang diproduksi secara alami yang mengatur tidur.
Obat-obatan seperti Zolpidem (obat penenang), Benadryl (antihistamin yang dijual bebas), dan Zalpelon (obat penenang-hipnotis) juga diberikan kepada astronot sebagai upaya terakhir. Obat-obat tersebut diuji pada setiap anggota kru sebelum penerbangan.