Kemiringan aneh Uranus: Para ilmuwan mungkin telah memecahkan teka-teki ini
Apa ceritanya
Uranus memiliki perbedaan yang luar biasa dari 'planet kembarannya' yakni Neptunus.
Salah satu kontras tersebut adalah sudut kemiringan 98 derajat. Hal ini membuat arah putaran planet itu hampir tegak lurus dengan orbitnya.
Menurut sebuah makalah baru yang dirilis di situs pracetak arXiv, para peneliti mengklaim bahwa migrasi salah satu bekas satelit Uranus menyebabkan planet ini terbalik.
Konteks
Mengapa artikel ini penting?
Manusia telah sangat ingin tahu tentang luar angkasa sejak dahulu kala. Terobosan ilmiah dan kemajuan teknologi telah berhasil memberikan pandangan sekilas ke alam yang belum pernah terlihat. Namun, beberapa pertanyaan masih tetap harus dijawab.
Kemiringan aneh dan putaran Uranus searah jarum jam telah membangkitkan rasa ingin tahu.
Menambah teori yang ada, para peneliti kini telah menemukan penjelasan yang masuk akal di balik kemiringan ekstremnya.
Asumsi
Tabrakan raksasa diasumsikan telah menyebabkan kemiringan ini
Sebuah teori populer adalah bahwa Uranus mungkin telah ditabrak oleh benda angkasa besar selama fase pembentukan awal, selalu menyebabkannya jatuh ke satu sisi. Namun, tidak ada alasan khusus mengapa benda-benda raksasa yang mendesing di luar angkasa secara khusus menargetkan Uranus.
Menurut para ilmuwan, penjelasan yang lebih mungkin adalah bahwa Uranus kehilangan salah satu bekas bulannya.
Penjelasan
Para ilmuwan mengklaim bahwa Uranus pernah memiliki satelit raksasa
Bukti menunjukkan bahwa dinamika sumbu putar Jupiter dan Saturnus dipengaruhi oleh migrasi satelit mereka.
Studi berbasis simulasi mengungkap bahwa bulan-bulan Uranus saat ini tidak dapat menyebabkan kemiringan seperti itu.
Efek gravitasi bulan besar bisa menyebabkan dampak ini. Selain itu, bentrokan antara planet yang tidak stabil dan bulan diperkirakan telah menyebabkan putarannya searah jarum jam.
informasi
Apakah ini kesimpulan akhir?
Makalah penelitian tersebut, yang telah diterima untuk dipublikasikan di jurnal Astronomy and Astrophysics, menunggu hasil peer-review. Studi lebih lanjut dan masukan dari kelompok penelitian serupa lainnya akan membantu dalam memvalidasi kesimpulan yang diajukan.