InSight Lander NASA deteksi kawah besar yang terbentuk akibat meteoroid
InSight Lander NASA telah menelusuri akibat dari tumbukan meteoroid besar-besaran di Mars. Meteoroid itu menabrak area yang disebut Amazonis Planitia sehingga menciptakan kawah selebar hampir 152 meter atau 500 kaki yang dicitrakan oleh Mars Reconnaissance Orbiter (MRO). Beberapa kawah besar sudah ada di Mars, tetapi para ilmuwan percaya bahwa kawah ini salah satu yang terbesar yang pernah terbentuk di seluruh tata surya.
Mengapa artikel ini penting?
Mars tidak jarang mengalami tumbukan meteoroid dan planet merah ini sudah memiliki beberapa kawah. Temuan terbaru Martial Lander ini memiliki beberapa implikasi. Hal tersebut tidak hanya menjelaskan fitur geografis di Mars tetapi juga mengungkapkan keberadaan unsur-unsur yang mendukung kehidupan. Selanjutnya, penemuan es di bawah permukaan barangkali menjadi faktor penentu untuk misi berawak ke Mars di masa mendatang.
Gempa mars memberikan petunjuk ke kawah
Lander mendeteksi gempa bumi pada 24 Desember 2021. Kawah itu kemudian ditemukan pada 11 Februari 2022 oleh para ilmuwan yang mengoperasikan kamera di MRO. "Gambar benturan itu berbeda dengan yang kami lihat sebelumnya, dengan adanya kawah besar, bukaan es, dan area ledakan dramatis yang terikut pada debu Mars," ungkap Liliya Posiolova, kepala ilmuwan yang mengoperasikan kamera di MRO.
Benturan meteorid mengangkat es dari ekuator Mars
Foto-foto dari MRO mengungkapkan bahwa kawah besar terbentuk setelah tumbukan meteoroid. Kawah itu berukuran lebar 150 meter (492 kaki) dan sedalam 21 meter (70 kaki). Kawah tersebut juga dapat menyingkap material-material yang ada di bawah permukaan. Misalnya, batu luar angkasa raksasa itu 'mengangkat bongkahan es seukuran batu' yang ada di dekat ekuator Mars. Hasil penyelidikan rumit yang terbagi menjadi dua tahap itu telah diterbitkan dalam jurnal Science.
Mengapa Mars alami lebih banyak tumbukan meteorit daripada Bumi?
Ukuran meteoroid yang menabrak Mars diperkirakan antara 5 sampai 12 meter (16-39 kaki). Puing-puing yang dihasilkan dari dampak itu hampir 37 km jauhnya. Seandainya menargetkan Bumi, batu ruang angkasa tersebut akan terbakar dengan mudah di atmosfer. Namun, karena atmosfer Mars hanya 1% sepadat Bumi, hantaman meteoroid tidak jarang terjadi di planet merah itu.
Mengapa temuan ini penting?
"Menetapkan laju kemunculan kawah di Mars sangat penting untuk memastikan garis waktu geologis planet ini," beber NASA. "Es yang terkubur belum pernah terlihat sedekat ini dengan ekuator Mars, lokasi yang menarik bagi para astronot karena merupakan bagian terhangat Mars."
Lander telah mendeteksi 1.318 gempa Mars sejauh ini
Insight Lander menyelidiki kerak, lapisan, dan inti di Mars berdasarkan petunjuk dari gelombang seismik. Sejak mendarat pada November 2018, pesawat ruang angkasa itu telah mendeteksi 1.318 gempa Mars, beberapa di antaranya dipicu oleh serangan meteoroid. Misi tersebut akan dihentikan dalam enam pekan.