Hutan bawah laut: Lebih besar dari Amazon, lebih produktif dari perkiraan
Apa ceritanya
Ketika berbicara soal hutan terluas di dunia, apa yang terlintas di benak kita? Amazon, Daintree, Kongo, Kalimantan, Papua, dan masih banyak lagi yang mengisi daftar itu.
Tapi tahukah Anda, ada hutan kelp dan hutan rumput laut di bawah lautan yang membentang berkilo-kilometer?
Nah, sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa hutan bawah laut ini lebih luas dan produktif daripada perkiraan kita.
Konteks
Mengapa artikel ini penting?
Kita tentu pernah melihat penyelam melewati bentangan rumput laut selama menjelajahi bawah laut di Discovery Channel.
Sebuah penelitian baru menemukan, hutan yang terbentuk dari rumput laut ini dapat mengambil peran yang lebih penting bagi kelangsungan hidup manusia daripada dugaan kita.
Selain itu, baru sedikit informasi yang kita ketahui soal hutan bawah laut ini. Masih banyak yang harus dipelajari.
Hutan kelp
Ada sekitar 12.000 spesies rumput laut
Tumbuhan apa saja yang kita temukan di hutan bawah laut? Seperti yang bisa kita bayangkan, tumbuhan itu terbentuk oleh rumput laut.
Tahukah Anda, ada sekitar 12.000 spesies rumput laut? Alga ini memanfaatkan energi matahari dan karbon dioksida melalui fotosintesis untuk bertumbuh.
Sebagian spesies bisa tumbuh sangat tinggi. Misalnya, rumput laut besar dapat tumbuh hingga ketinggian 35 meter.
Luas
Cakupan hutan bawah laut antara 6-7,2 juta kilometer persegi
Mengukur cakupan hutan bawah laut bukan hal yang mudah. Tidak seperti cakupan hutan darat, hutan bawah laut tidak dapat diukur menggunakan satelit.
Oleh sebab itu, untuk penelitian ini sekelompok ilmuwan dari University of Western Australia mengandalkan jutaan catatan "literatur ilmiah, repositori di internet, herbarium lokal, dan inisiatif ilmiah masyarakat."
Mereka menemukan, cakupan hutan bawah laut mencapai kisaran 6-7,2 juta kilometer persegi.
Produktivitas
Rumput laut lebih produktif dari tanaman yang dibudidayakan intensif
Selanjutnya, kelompok yang dipimpin Albert Pessarrodona Silvestre itu menganalisis seberapa produktif hutan bawah laut. Untuk mengetahuinya, mereka menggunakan sejumlah penelitian eksperimental yang dilakukan penyelam.
Mereka mendapati, hutan laut lebih produktif dari banyak tanaman pertanian intensif seperti padi, gandum, atau jagung.
Menurut penelitian, mereka menghasilkan biomassa dua hingga 11 kali lipat lebih banyak per wilayah dibandingkan sebagian besar tanaman.
Tantangan
Hutan laut tidak aman dari emisi gas rumah kaca
Hanya karena terletak jauh di bawah air, hutan bawah laut tidak terbebas dari ulah manusia. Tahukah Anda, hampir semua kelebihan panas yang terperangkap oleh gas rumah kaca dilepaskan ke lautan?
Hal ini menyebabkan kerusakan hutan laut secara luas. Jika tidak berusaha keras mempelajari hutan-hutan ini, kita tidak akan bisa melestarikannya.
Manfaat
Apa manfaat hutan bawah laut bagi manusia?
Produktivitas hutan bawah laut yang luar biasa dapat menjadi jawaban atas tantangan yang kita hadapi dalam hal ketahanan pangan.
Laju pertumbuhan rumput laut yang cepat menunjukkan ketergantungannya pada karbon dioksida. Kebutuhan akan karbon dioksida itu berarti rumput laut dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim.
Tapi, berapa banyak karbon yang diserap masih perlu ditelusuri melalui penelitian lain.