Google untuk menampilkan AI chatbot yang akan menggunakan ChatGPT
Apa ceritanya
Bel alarm sudah mulai berdering di Google, berkat ChatGPT OpenAI.
Tidak ketinggalan, raksasa teknologi ini berencana untuk memamerkan versi mesin pencarinya dengan fitur chatbot dan meluncurkan setidaknya 20 alat yang ditenagai oleh kecerdasan buatan.
Situasinya cukup mengerikan bahkan memaksa pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin, untuk membahas tanggapannya terhadap ChatGPT.
#1
Alat AI apa yang direncanakan Google untuk ditampilkan?
Google sedang mengerjakan aplikasi untuk menguji prototipe produk, studio pembuatan gambar, mode green screen fitur TikTok yang terinspirasi dari YouTube, dan MakerSuite - seperangkat alat untuk membuat prototipe AI dari dalam jendela browser.
Alat pembuatan kode yang disebut PaLM-Coder 2 (mirip dengan Microsoft GitHub Copilot), Colab + Android Studio, dan pembuat wallpaper untuk ponsel Pixel juga sedang dikerjakan.
#2
Apa yang akan dilakukan chatbot Google?
Google akan memprioritaskan "mendapatkan fakta dengan benar, memastikan keamanan, dan menyingkirkan informasi yang salah" dalam demo pencarian chatbot-nya.
Perusahaan juga berusaha mempercepat proses peninjauan yang akan memantau apakah teknologi tersebut bekerja secara etis.
Kami tidak tahu kapan demo pencarian AI akan tiba. Namun, alat bertenaga AI lainnya akan dipamerkan di acara I/O pada bulan Mei.
#3
Apa itu ChatGPT OpenAI?
ChatGPT adalah chatbot interaktif berbasis AI yang dapat membuat kode, memecahkan masalah, dan memberikan dukungan pelanggan.
Chatbot sedang dalam proses demo publik dan dapat digunakan secara gratis. Teknologi ini dapat terlibat dalam percakapan seperti manusia dan mengingat serta menceritakan serangkaian kalimat nantinya.
Teknologi itu tidak menjawab pertanyaan yang berpotensi berbahaya, tetapi jawabannya peka terhadap ungkapan pertanyaan.
Google pasti melihatnya sebagai ancaman.
#4
Google sedang melakukan foya-foya
Secara terpisah, Google telah memutuskan untuk menghentikan layanan dari 6% tenaga kerja globalnya, yang memengaruhi sekitar 12.000 karyawan. Perusahaan telah menyerah pada tekanan investor, dan tidak ada divisi yang terhindar. Secara data, lebih dari 63.000 staf telah dipekerjakan oleh perusahaan sejak pandemi dimulai.