Google: Platform gim berbasis cloud Stadia tidak akan diberhentikan
Raksasa teknologi Amerika Serikat Google baru saja mengumumkan bahwa mereka tidak akan memberhentikan platform gim berbasis cloud Stadia. Pernyataan itu muncul sebagai tanggapan atas postingan Twitter dari akun 'Killed by Google' yang mengklaim bahwa layanan itu akan segera ditutup. Google pun meyakinkan, perusahaan itu tengah "berupaya menghadirkan lebih banyak gim bagus ke platform ini."
Bagaimana rumor ini mencuat?
Pekan lalu, Killed by Google, akun Twitter yang mendokumentasikan produk-produk yang diberhentikan perusahaan itu, membagikan informasi terkait Stadia. Dikatakan bahwa Google akan menutup platform itu pada akhir musim panas ini. Pengguna akan mendapat pemberitahuan 30 hingga 60 hari sebelumnya, dan biaya langganan akan dikembalikan tanpa potongan apa pun.
Apa tanggapan Google?
Menanggapi pengguna yang menanyakan pembatalan Stadia kepada Google, perusahaan itu memberikan respons lucu. Dikatakan, "Teman kerja lama saya sekarang jadi salah satu manajer sosial media di Google. Mereka mengadakan seminar yang cukup besar di California akhir pekan lalu, dan singkatnya cerita, kini pengguna bisa memainkan Wavetale tanpa biaya tambahan di Stadia Pro hingga 1 Agustus. "
Apa itu Google Stadia?
Google Stadia merupakan layanan gim berbasis cloud yang gim-gimnya dapat dibeli dan dimainkan tanpa mengunduh ke konsol atau PC. Gim tersebut di-hosting di server jarak jauh dan videonya di-streaming ke perangkat yang terkoneksi ke internet seperti smartphone dan TV. Layanan ini tersedia dalam versi gratis dan berbayar, serta dapat digunakan melalui Wi-Fi atau kuota internet (4G atau 5G).
Google Stadia tersedia di 22 negara
Google Stadia sudah tersedia di 22 negara termasuk Amerika Serikat, Spanyol, Polandia, Italia, Rumania, Inggris, Jerman, Swiss, Austria, Hongaria, Prancis, dan Republik Ceko. Layanan ini belum ada di Indonesia dan mungkin tidak akan tersedia dalam waktu dekat.