Gletser Himalaya Bisa Menghilang Pada Tahun 2100 Jika Perubahan Iklim Masih Berlanjut
Para ilmuwan telah menemukan bahwa hilangnya es dari gunung tertinggi di dunia terjadi lebih cepat karena kenaikan suhu. Pada akhir abad ini, puncak ini bisa kehilangan hingga 80% volumenya. Menurut International Center for Integrated Mountain Development Nepal, gletser di pegunungan Hindu Kush dan Himalaya mencair 65% lebih cepat antara 2010 hingga 2019 dibandingkan dekade sebelumnya.
Studi Tersebut Mengamati Dampak Bencana Di Area Seluas 4,14 Juta Kilometer Persegi
Studi tersebut menilai dampak dari area seluas sekitar 4,14 juta kilometer persegi di Hindu Kush dan Himalaya, mulai dari Afghanistan hingga Myanmar. Pada tahun 2019, kelompok penelitian yang sama menunjukkan jika pemanasan global rata-rata dibatasi hingga 1,5 derajat Celcius dibandingkan dengan tingkat pra-industri, bahkan dalam kasus yang optimis, wilayah ini akan kehilangan setidaknya sepertiga dari gletsernya.
'Gletser Himalaya Mencair Dengan Cepat'
"Segalanya terjadi dengan cepat," kata Miriam Jackson, seorang peneliti dari International Center for Integrated Mountain Development dan salah satu penulis laporan tersebut. "Hanya dari dua dekade lalu hingga dekade terakhir, ada perubahan yang cukup besar. Dan saya pikir itu mengejutkan banyak orang, bahwa banyak hal terjadi begitu cepat," tambah Jackson.
Gletser Yang Mencair Menimbulkan Risiko Bagi Jutaan Orang Di Wilayah Ini
Efek pencairan gletser pada orang yang mendiami wilayah Hindu Kush dan Himalaya akan sangat drastis. Diperkirakan 240 juta orang menempati pegunungan ini dan 1,65 miliar lainnya tinggal di bagian hilir. Orang-orang di daerah ini mengandalkan air glasial untuk memelihara tanah pertanian dan ternak mereka. Mencairnya gletser akan meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan longsoran salju.
Pemanasan Iklim Juga Menimbulkan Ancaman Bagi Spesies Satwa Liar Yang Unik
Tidak hanya itu, spesies satwa unik yang ditemukan di kawasan ini akan menghadapi konsekuensi dari pemanasan iklim. Menurut laporan tersebut, 14 spesies kupu-kupu telah punah di Perbukitan Murree Pakistan. Temuan ini menyoroti bahwa spesies katak endemik termasuk yang paling terpengaruh oleh perubahan iklim. Katak juga akan menghadapi masalah perkembangbiakan dan menunjukkan kelainan bentuk perkembangan.
'Kami Membutuhkan Pemimpin Untuk Bertindak Sesegera Mungkin Untuk Mencegah Bencana'
"Gletser Hindu Kush Himalaya adalah komponen utama dari sistem Bumi," kata Izabella Koziell, wakil direktur jenderal dari International Center for Integrated Mountain Development. "Dengan dua miliar orang di Asia yang bergantung pada air dari gletser dan salju, konsekuensi kehilangan kriosfer ini terlalu besar untuk ditanggapi. Kita membutuhkan pemimpin untuk bertindak secara cepat untuk mencegah terjadinya bencana."