#KrisisIklim: Gas rumah kaca dan permukaan laut cetak rekor pada 2021
Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA) punya beberapa kabar mengkhawatirkan bagi kita. Menurut laporan badan tersebut, konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer bumi menyentuh level tertinggi pada tahun 2021. Tidak berhenti sampai di situ. Permukaan laut Bumi naik selama 10 tahun berturut-turut, lagi-lagi mencetak rekor. Laporan itu merupakan peringatan tegas tentang dampak perubahan iklim.
Mengapa artikel ini penting?
Pemerintah di seluruh dunia telah berupaya menghambat perubahan iklim. Jika laporan NOAA dapat dijadikan indikasi, maka upaya tersebut belumlah cukup. Trennya pun mengkhawatirkan. Kalau upaya terbaik manusia hanya bisa menghasilkan rekor panas, gas rumah kaca, dan permukaan laut baru, apa artinya? Artinya, kita harus berbuat lebih baik dengan urgensi yang lebih besar.
Konsentrasi CO2 tertinggi dalam sejuta tahun
Menurut laporan State of Climate NOAA, konsentrasi rata-rata karbon dioksida global tahunan di atmosfer mencapai 414,7 bagian per juta (ppm), 2,3 ppm lebih tinggi dari tahun 2020. Berdasarkan catatan paleoklimat, itu angka tertinggi dalam satu juta tahun terakhir. Gas metana mengalami pertumbuhan tertinggi sepanjang masa, sementara dinitrogen oksida mengalami kenaikan tertinggi ketiga.
Permukaan laut naik setinggi 97 mm sejak pengukuran satelit dimulai
Tahun 2021 juga bukan tahun yang baik untuk laut. Di seluruh dunia, permukaan laut naik selama 10 tahun berturut-turut. Dibandingkan tahun 2020, permukaan laut naik 4,9 mm. Laporan tersebut juga menyatakan, permukaan laut naik 97 mm atau 3,8 inci di atas rata-rata yang tercatat pada tahun 1993, ketika pengukuran dengan satelit dimulai.
Suhu permukaan global tahunan masuk peringkat 6 besar
Tahun lalu merupakan salah satu tahun terpanas, demikian tulis laporan ini. Kandungan panas laut mencetak rekor baru, sedangkan suhu permukaan global tahunan adalah yang tertinggi kelima atau keenam, tergantung dokumentasi yang dirujuk. Namun, suhu permukaan laut global mendingin karena kondisi La Niña yang sedang berlangsung di Pasifik tropis. Hampir 57% permukaan laut mengalami setidaknya satu gelombang panas laut.
Tahun 2021 alami badai tropis lebih banyak daripada rata-rata 20 tahun
Laporan ini menyebutkan peningkatan insiden badai tropis, yang bertambah selama Bumi menghangat. Pada tahun 2021 terjadi 97 badai selama musim badai belahan bumi Utara dan Selatan dibandingkan rata-rata 87 tahun antara 1991-2020. Laporan itu juga menyatakan, vegetasi merespons suhu rata-rata global yang lebih tinggi. Misalnya, pohon sakura di Kyoto, Jepang mekar sebelum waktunya, memecahkan rekor yang tercatat pada tahun 1409.
Administrator NOAA: Perubahan iklim tidak menunjukkan tanda-tanda melambat
Menyangkut laporan State of Climate, Rick Spinrad, administrator NOAA mengungkapkan, "Data yang tersaji dalam laporan ini jelas, kita terus melihat bukti ilmiah yang meyakinkan bahwa perubahan iklim berdampak global dan tidak menunjukkan tanda-tanda melambat."