ESA mengincar stasiun luar angkasa komersial Airbus-Voyager Space untuk kebutuhan orbit
Badan Antariksa Eropa (ESA) telah menandatangani nota kesepahaman dengan Airbus dan Voyager Space untuk menjajaki kolaborasi melalui stasiun luar angkasa komersial mereka, Starlab, yang saat ini sedang dikembangkan sebagai penerus Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Perjanjian ini bertujuan untuk memastikan akses Eropa ke orbit rendah Bumi untuk misi astronot, upaya ilmiah, dan pertumbuhan komersial setelah ISS dihentikan pada tahun 2030. Direktur Jenderal ESA Josef Aschbacher memuji upaya industri transatlantik dan jejak signifikan Starlab di Eropa.
Stasiun luar angkasa komersial seperti Starlab akan mengambil peran ISS
Pada bulan Desember 2021, NASA memilih Starlab sebagai salah satu dari tiga konsep stasiun luar angkasa untuk menggantikan ISS, mengalokasikan $415,6 juta untuk tiga Perjanjian Undang-Undang Luar Angkasa di bawah Program Pengembangan Orbit Bumi Rendah Komersial. Blue Origin dan Northrop Grumman menandatangani dua perjanjian lainnya. Selama lebih dari dua dekade, ESA mengandalkan ISS sebagai laboratorium berbasis ruang angkasa untuk melakukan eksperimen, penelitian, dan pengiriman astronot. Stasiun luar angkasa komersial seperti Starlab diperkirakan akan mengambil peran ini setelah ISS pensiun.
Airbus dan Voyager Space bersama-sama mengerjakan Starlab
Airbus Eropa dan Voyager Space yang berbasis di Colorado bersama-sama mengerjakan pengembangan, konstruksi, dan pengoperasian Starlab melalui kontrak $160 juta. Airbus, yang awalnya dipilih untuk menerima bantuan desain, menjadi mitra utama dalam proyek ini pada bulan Agustus. Kolaborasi Airbus dan Voyager Space menjamin keterlibatan Eropa dalam aktivitas orbit rendah Bumi. Presiden Voyager Space Matthew Kuta menekankan pentingnya perjanjian ESA dalam mempromosikan kerja sama internasional dalam eksplorasi ruang angkasa dan mempertahankan kepemimpinan Eropa di sektor ruang angkasa komersial yang sedang berkembang.
Peluncuran Starlab akan dilakukan pada tahun 2028
Stasiun luar angkasa komersial Starlab akan diluncurkan pada tahun 2028. Perjanjian antara ESA, Airbus, dan Voyager Space mewakili tonggak penting dalam mengamankan akses Eropa ke luar angkasa untuk misi astronot di masa depan, inisiatif penelitian, dan prospek komersial. Saat ISS hampir pensiun, pengembangan Starlab dan stasiun ruang angkasa komersial lainnya akan sangat penting dalam mempertahankan kehadiran dan operasi manusia di orbit rendah Bumi.