CAPSTONE NASA menjadi CubeSat pertama yang mencapai Bulan
Apa ceritanya
Pesawat ruang angkasa CAPSTONE (Cislunar Autonomous Positioning System Technology Operations and Navigation Experiment) milik NASA berhasil memasuki Orbit Halo Rektiliner Dekat (NRHO).
Ini akan menjadi CubeSat pertama yang beroperasi di Bulan.
NRHO merupakan orbit yang sama yang akan digunakan oleh Gateway, stasiun luar angkasa yang mengorbit Bulan. Pencapaian ini selanjutnya akan mendukung misi Artemis NASA yang bakal mendaratkan astronot di Bulan.
Konteks
Mengapa artikel ini penting?
CAPSTONE, pesawat ruang angkasa seberat 25 kg, diluncurkan awal tahun ini pada bulan Juni. Wahan itu dikirim untuk menguji orbit bulan elips karena NASA berencana mengirim astronot ke Bulan dalam beberapa tahun ke depan.
Namun, perjalanan ke Bulan terbilang berat. Baru-baru ini, para peneliti melakukan operasi penyelamatan di pesawat ruang angkasa setelah masalah terkait katup menyebabkannya berputar tak terkendali.
Pengertian
Apa itu CubeSat?
CubeSats dikembangkan pada tahun 1999 oleh Universitas Politeknik Negeri California dan Universitas Stanford guna menyediakan platform hemat biaya untuk penelitian ilmiah.
Satelit ini memiliki ukuran dan bentuk standar. Ukuran standar CubeSat adalah satu unit (1U) berukuran 10 x 10 x 10 cm dan dapat diperpanjang hingga ukuran yang lebih besar: 1,5, 2, 3, 6, dan 12U.
CubeSat pertama NASA, GeneSat diluncurkan pada Desember 2006.
Tujuan
Apa tujuan CAPSTONE?
Tujuan utama CAPSTONE adalah memeriksa karakteristik orbit Bulan yang memanjang. Pesawat ruang angkasa seberat 25 kg itu akan terbang di wilayah cislunar—ruang orbit di sekitar Bulan—setidaknya selama enam bulan.
Di NRHO, setiap tujuh hari pesawat ruang angkasa ini dapat melewati jarak dekat 1.600 km dari kutub utara Bulan sementara jaraknya tetap 70.000 km dari kutub selatannya.
Data
Para ahli akan mengkaji data yang diperoleh dari CubeSat
Melalui postingan blog resmi, NASA mengungkapkan bahwa dalam lima hari ke depan, CAPSTONE bakal melakukan dua manuver perbaikan lagi untuk menyesuaikan orbitnya. Setelah selesai, tim peneliti akan meninjau data untuk mengonfirmasi bahwa CAPSTONE masih berada pada jalurnya di NRHO.
LRO
LRO NASA akan membantu menavigasi CAPSTONE
CAPSTONE membawa serta sebuah komputer penerbangan dan radio untuk melacak jalur orbitnya di sekitar Bulan.
LRO (Lunar Reconnaissance Orbiter) NASA, yang telah mengitari Bulan sejak 2009, akan menjadi titik acu bagi pesawat ruang angkasa tersebut.
Informasi yang diperoleh akan dimasukkan ke perangkat lunak navigasi otonom CAPS (Cislunar Autonomous Positioning System) CAPSTONE. Metode ini dapat menghilangkan ketergantungan pada fasilitas pelacakan berbasis darat dari Bumi.