Kota di India kerja sama dengan Google atasi kemacetan lalu lintas
Polisi Lalu Lintas Bengaluru bekerja sama dengan raksasa teknologi Google demi menyelesaikan persoalan lalu lintas di kota itu. Proyek percontohan untuk mengoptimalkan lampu lalu lintas menggunakan data dari Google sudah dimulai, dan langkah tersebut akan memengaruhi banyak penumpang setiap harinya. Sebagai catatan, Perdana Menteri India Narendra Modi pada Juni lalu menetapkan tenggat waktu 40 bulan bagi pemerintah negara bagian untuk mengurangi kemacetan di Bengaluru.
Mengapa artikel ini penting?
Bengaluru menjadi kota pertama di India yang kepolisian lalu lintasnya bermitra dengan Google dalam pengelolaan lalu lintas. Hal itu tidak mengherankan, mengingat kota yang dikenal sebagai Silicon Valley-nya India ini dianggap sebagai sentra teknologi negara tersebut. Jalan-jalan Bengaluru macet karena jumlah kendaraan yang begitu banyak dan dibutuhkan solusi cepat untuk mengurainya.
'Waktu tunggu lampu lalin sudah dikurangi bagi pengendara'
Menjelaskan kolaborasi departemennya dengan Google, Komisioner Lalu Lintas Bengaluru, BR Ravikanthe Gowda mengungkapkan, "Kami bangga bisa bekerja sama dengan Google untuk mengurangi kemacetan lalu lintas. Ini akan berdampak pada jutaan pengendara dalam keseharian mereka." "Kami sudah memulai proyek percontohan dengan Google untuk mengoptimalkan konfigurasi lampu lalu lintas. Upaya ini berhasil mengurangi waktu tunggu lampu lalin bagi pengendara," tambahnya.
AI Google merekam tren mengemudi di seluruh kota
Komisioner itu mengklaim, Google menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mengetahui tren mengemudi di seluruh kota dan menyarankan langkah perbaikan kepada polisi lalu lintas setiap harinya. Dia juga mengatakan, data perusahaan teknologi itu berhasil mengurangi waktu tunggu pengendara di jalan rata-rata sebesar 20%. Hal tersebut membantu menghemat waktu dan bahan bakar, serta mencegah kemacetan lalu lintas yang tidak perlu.
Polantas sudah merilis batas kecepatan di Google Maps
Gowda percaya bahwa optimalisasi lampu lalu lintas di seluruh kota akan memengaruhi setidaknya 10 juta kendaraan. "Google akan menampilkan penutupan jalan secara real time di seluruh kota sehingga para pengedara bisa terus memperoleh informasi tentang gangguan tersebut. Kami juga sudah merilis batas kecepatan di Google Maps dan ini akan membantu kami menangani kendaraan yang melaju terlalu cepat di kota, secara digital," timpalnya.