Bagaimana Satelit Bertenaga AI Milik Tiongkok Akan Merevolusi Pengamatan Bumi
Perusahaan Tiongkok STAR.VISION telah mengirimkan satelit bertenaga AI yang disebut "WonderJourney-1A," atau WJ-1A, bersama dengan enam satelit lainnya ke orbit bumi. Satelit baru yang dilengkapi AI ini akan mampu memproses data secara real time tanpa harus mengirimkannya kembali ke sistem kendali darat. Inovasi ini berpotensi merevolusi sistem komunikasi dan dapat digunakan untuk memproduksi pesawat ruang angkasa yang dapat dikendalikan sendiri di masa depan.
WJ-1A Akan Segera Mulai Beroperasi
"WJ-1A adalah satelit pertama Tiongkok dengan kecerdasan buatan (AI) sebagai penyokong utamanya, satelit ini dilengkapi sistem operasi cerdas, dan akan segera dioperasikan," kata salah satu pendiri STAR.VISION, Wang Chunhui. Unit pemrosesan cerdas yang ada di dalam satelit disebut platform String Edge AI. Satelit ini juga dilengkapi dengan kamera inframerah dengan resolusi tinggi untuk melakukan tugas pemrosesan gambar.
Satelit Ini Dapat Menangani Observasi Dan Pemrosesan Secara Real-Time
"[Platform AI String Edge] berfungsi sebagai otak satelit, memungkinkan observasi dan pemrosesan secara real-time. Secara tradisional, data harus dikirim kembali ke pusat kendali darat untuk dianalisis dan diberi instruksi. Namun WJ-1A dapat menanganinya dengan cepat, " kata Chen Junrui, selaku juru bicara perusahaan.
Saat Ini, Tugas Utama Satelit Tersebut Adalah Menguji Sistem
Saat ini, WJ-1A akan menguji sistem dan aplikasi cerdas untuk menilai efisiensi kinerjanya di orbit. Aplikasi ini mencakup koneksi pada mobil pintar dan drone masa depan serta memantau kondisi lingkungan seperti lokasi kebakaran hutan dan penyakit hama. WJ-1A dapat menganalisis area seluas 10.000 kilometer persegi dan melacak objek hanya dalam beberapa jam, berbeda dengan satelit tradisional yang membutuhkan waktu sekitar 180 hari untuk melakukan hal yang sama.
'Tujuannya Adalah Untuk Memungkinkan Interaksi Manusia Dengan Pesawat Ruang Angkasa'
WJ-1A sedang diperbarui sehingga dapat menjadi asisten AI di luar angkasa dan tim darat dapat berkomunikasi dengannya seperti halnya dengan ChatGPT. "Tujuannya adalah untuk memungkinkan interaksi manusia dengan pesawat ruang angkasa, memungkinkan satelit untuk secara mandiri memperingatkan situasi yang tidak dapat dianalisis dari permukaan bumi dan terus belajar tanpa mengirimkan data dalam jumlah besar kembali ke Bumi," kata Junrui.
Konstelasi 'WonderJourney' Dapat Diperluas Untuk Meningkatkan Cakupannya
Mengingat WJ-1A dapat menangani pemrosesan data secara real-time, maka WJ-1A akan dapat menginformasikan tim lapangan terkait informasi seperti bencana seperti tanah longsor dan angin topan. Perusahaan bertujuan untuk memperluas konstelasi "WonderJourney" menjadi 20 satelit pada akhir tahun 2024 untuk meningkatkan jangkauan dan efisiensi komunikasi.